Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Akuisisi Tambang ABM Investama (ABMM) Masuk Tahap Final

Dana yang akan dikucurkan PT ABM Investama Tbk. untuk akuisisi tambang diestimasi tidak sampai US$200 juta.
ABM Investama./Istimewa
ABM Investama./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan, PT ABM Investama Tbk. telah merampungkan proses uji tuntas dalam rangka rencana akusisi tambang batu bara di Kalimantan Timur. Nilai akuisisi itu diperkirakan kurang dari US$200 juta.

Direktur ABM Investama Adrian Sjamsul mengatakan perseroan sudah menyelesaikan proses audit atau due dilligence atas tambang yang akan diakusisi oleh perseroan. Saat ini, emiten berkode saham ABMM itu sedang mengurus perizinan kepada regulator.

"Proses due diligence sudah selesai. Kami sedang finalisasi izin-izin, kontrak dan prosesnya saja agar semua memenuhi aturan yang berjalan," katanya kepada Bisnis pada Kamis (17/10/2019).

Adrian menargetkan tahapan tersebut akan rampung sebelum akhir tahun ini. Dengan begitu, realisasi produksi dapat segera dilaksanakan pada tahun yang sama.

Akan tetapi, Adrian enggan menyebutkan detil biaya akusisi tambang tersebut. Dia hanya menyiratkan biaya akusisi tidak jauh dari alokasi dana yang ditetapkan sebesar US$200 juta. Adapun dana tersebut diperoleh dari fasilitas pinjaman dari sektor perbankan.

"Tidak sampai US$200 juta, nanti akan kami sampaikan detilnya," imbuhnya.

Adrian menambahkan tambang baru tersebut sesuai dengan kriteria yang sudah ditetapkan oleh perseroan. Tambang itu berada di Kalimantan Timur dan memiliki cadangan sekitar 100 juta ton hingga 150 juta ton dengan produksi kalori menengah tinggi atau sekitar 5.500 kcal.

Diberitakan Bisnis sebelumnya, ABMM baru saja meneken kontrak pekerjaan dari perseroan tambang batu bara PT Multi Harapan Utama (MHU) untuk pertambangan di Kutai Kertanegara dan Samarinda, Kalimantan Timur. Kontrak tersebut bernilai US$337 juta dengan volume pemindahan material penutup 36 juta bank cubic meter (bcm) per tahun atau 180 juta bcm dalam 5 tahun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper