Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Saham Melonjak Tajam dalam 9 Hari, Ini Kata Manajemen SLIS

Dengan demikian, saham SLIS telah meroket 965,22% dalam 9 hari perdagangan di BEI.
Direksi PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) berfoto bersama usai pencatatan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (7/10/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi
Direksi PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. (SLIS) berfoto bersama usai pencatatan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (7/10/2019)./Bisnis-Azizah Nur Alfi

Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. menilai prospek kendaraan listrik yang positif mendorong laju saham perseroan.

Perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia pada 7 Oktober 2019 pada harga perdana Rp115 per saham. Produsen kendaraan listrik ini mendapatkan kode saham SLIS.

Pada awal perdagangan Kamis (17/10/2019), saham SLIS langsung terkena auto rejection. Saham SLIS naik 25% atau 245 poin ke level Rp1.225.

Di level harga itu, perusahaan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp2,45 triliun. Dengan demikian, saham SLIS telah meroket 965,22% dalam 9 hari perdagangan di BEI.

Kinerja Saham SLIS
TanggalPerubahan HargaTingkat Perubahan HargaHarga Akhir Perdagangan (Rp)
4 Oktober 2019--115
7 Oktober 20198069,56%195
8 Oktober 20196734,35%262
9 Oktober 20196424,42%326
10 Oktober 20198024,54%406
11 Oktober 20199924,38%505
14 Oktober 201912524,75%630
15 Oktober 201915524,6%785
16 Oktober 201919524,84%980
17 Oktober 201925425%1.225

"Belakangan ini sangat banyak berita positif mengenai prospek masa depan kendaraan listrik," kata Direktur Keuangan SLIS Wilson NG pada Kamis (17/10/2019).

Wilson memerinci berita positif itu mulai dari Perpres No.55 tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan dan kebijakan pemerintah untuk produsen kendaraan listrik baik secara fiskal maupun non fiskal.

Topik polusi udara juga mulai membuat masyarakat sadar dan mulai beralih ke transprotasi non polusi, serta berita tentang negara maju seperti Skandinavia yang menargetkan 100% kendaraan berbasis listrik pada 2025.

Katalis positif lain, kata Wilson, tentang rencana investasi pabrik baterai lithium yang akan dibangun di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park di Sulawesi Tengah. Menurutnya, keberadaan pabrik itu akan membuat Indonesia menjadi produsen kendaraan listrik yang kompetitif.

"Indonesia adalah negara dengan populasi penduduk yang banyak dengan kebutuhan motor listrik yang besar sehingga membuat investasi jangka panjang di saham produsen kendaraan listrik Indonesia adalah keputusan yang bijaksana di tengah kondisi ekonomi global yang kurang baik saat ini," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper