Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen PT Gaya Abadi Sempurna Tbk. menilai prospek kendaraan listrik yang positif mendorong laju saham perseroan.
Perusahaan listing di Bursa Efek Indonesia pada 7 Oktober 2019 pada harga perdana Rp115 per saham. Produsen kendaraan listrik ini mendapatkan kode saham SLIS.
Pada awal perdagangan Kamis (17/10/2019), saham SLIS langsung terkena auto rejection. Saham SLIS naik 25% atau 245 poin ke level Rp1.225.
Di level harga itu, perusahaan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp2,45 triliun. Dengan demikian, saham SLIS telah meroket 965,22% dalam 9 hari perdagangan di BEI.
Kinerja Saham SLIS | |||
---|---|---|---|
Tanggal | Perubahan Harga | Tingkat Perubahan Harga | Harga Akhir Perdagangan (Rp) |
4 Oktober 2019 | - | - | 115 |
7 Oktober 2019 | 80 | 69,56% | 195 |
8 Oktober 2019 | 67 | 34,35% | 262 |
9 Oktober 2019 | 64 | 24,42% | 326 |
10 Oktober 2019 | 80 | 24,54% | 406 |
11 Oktober 2019 | 99 | 24,38% | 505 |
14 Oktober 2019 | 125 | 24,75% | 630 |
15 Oktober 2019 | 155 | 24,6% | 785 |
16 Oktober 2019 | 195 | 24,84% | 980 |
17 Oktober 2019 | 254 | 25% | 1.225 |
"Belakangan ini sangat banyak berita positif mengenai prospek masa depan kendaraan listrik," kata Direktur Keuangan SLIS Wilson NG pada Kamis (17/10/2019).
Wilson memerinci berita positif itu mulai dari Perpres No.55 tahun 2019 tentang percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan dan kebijakan pemerintah untuk produsen kendaraan listrik baik secara fiskal maupun non fiskal.
Baca Juga
Topik polusi udara juga mulai membuat masyarakat sadar dan mulai beralih ke transprotasi non polusi, serta berita tentang negara maju seperti Skandinavia yang menargetkan 100% kendaraan berbasis listrik pada 2025.
Katalis positif lain, kata Wilson, tentang rencana investasi pabrik baterai lithium yang akan dibangun di kawasan Indonesia Morowali Industrial Park di Sulawesi Tengah. Menurutnya, keberadaan pabrik itu akan membuat Indonesia menjadi produsen kendaraan listrik yang kompetitif.
"Indonesia adalah negara dengan populasi penduduk yang banyak dengan kebutuhan motor listrik yang besar sehingga membuat investasi jangka panjang di saham produsen kendaraan listrik Indonesia adalah keputusan yang bijaksana di tengah kondisi ekonomi global yang kurang baik saat ini," imbuhnya.