Bisnis.com, JAKARTA -- Lion Air Group memastikan pelaksanaan penawaran saham ke publik atau initial public offering (IPO) akan dilakukan pada tahun ini guna memperkuat struktur keuangan perusahaan.
Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan, perusahaan sedang mempersiapkan rencana IPO tersebut dengan matang. Dana himpunan dari publik yang ditargetkan cukup besar, tetapi tanpa menyebutkan nilai spesifik.
"Kami rencana [IPO] tahun ini. Dana [akan digunakan] untuk memperkuat struktur keuangan," katanya kepada Bisnis.com, Rabu (9/10/2019).
Dia tidak menjelaskan secara terperinci mengenai penggunaan dana tersebut. Dugaan mengenai rencana penambahan pesawat maupun ekspansi rute juga tidak dikonfirmasi secara spesifik.
Menurutnya, penambahan pesawat sangat ditentukan pada pertumbuhan pasar penumpang dan pembukaan rute baru. Dia menambahkan aksi korporasi tersebut akan dipastikan setelah mendapat hasil kajian terhadap respons pasar.
Berdasarkan informasi yang beredar maskapai milik Rusdi Kirana ini menargetkan dapat menghimpun dana hingga US$1 miliar melalui IPO tersebut. "Jumlah [nilai emisi] cukup besar. Namun, masih dianalisa," kata Edward yang akrab disapa Edo.
Baca Juga
Pada 2017, merujuk data Capa Centre of Aviation, Lion Air Group menguasai separuh dari pangsa pasar penumpang domestik di Indonesia. Jumlah penumpang yang diterbangkan oleh Lion Air Group mencapai 48,97 juta orang dengan perincian Lion Air sebanyak 33,13 juta orang, Batik Air sebanyak 10,07 juta orang dan Wings Abadi Airlines sebanyak 5,8 juta orang.
Maskapai berlambang Singa Merah itu juga tercatat memiliki armada pesawat paling banyak dibandingkan pesaing utamanya Garuda Indonesia Group. Per awal 2019, maskapai milik keluarga Rusdi Kirana itu punya 315 unit pesawat.