Bisnis.com, JAKARTA -- Lion Air Group masih belum bersedia untuk buka suara terkait dengan rencana gelaran mini expose dalam rangka penawaran saham ke publik atau initial public offering (IPO) yang dilakukan pada pekan depan.
Corporate Communications Strategic Wings Air (Lion Air Group) Danang M. Prihantoro menyatakan belum bisa menyampaikan informasi apapun soal hal tersebut. Dirinya juga enggan untuk mengkonfirmasi kebenaran rencana IPO.
"Mohon maaf, saya belum bisa memberikan keterangan dulu. Jika ada perkembangan nanti kami infokan," katanya, Rabu (9/10/2019).
Isu mengenai rencana mini expose tersebut muncul dari pernyataan Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna Setya. PT Lion Mentari Tbk. yang mengoperasikan maskapai Lion Air diklaim bakal menjadi emiten BEI.
"Lion nanti dalam minggu depan mini expose. Ke depan juga lumayan, dari 30 [pipeline IPO] tentunya relatif sekuensial untuk mini expose akan cukup banyak," kata Nyoman.
Dia juga tidak menyebutkan total nilai emisi yang ditargetkan Lion Air dalam aksi korporasi tersebut. Namun, dia berharap calon emiten yang sudah masuk ke dalam pipeline BEI dapat menyampaikan informasi secara lengkap sehingga otoritas bursa bisa memproses prosedur IPO dengan lebih cepat.
Baca Juga
Selain itu, bursa juga masih menunggu calon emiten yang ingin menjadi perusahaan tercatat dengan menggunakan buku audit Juni 2019.
Hingga saat ini, jumlah perusahaan tercatat di BEI telah mencapai 40 emiten dengan masuknya PT Trinitan Metals and Minerals Tbk. Apabila ditambah dengan 30 perusahaan lagi yang masih dalam pipeline, maka jumlah perusahaan tercatat mencapai posisi tertingginya sepanjang sejarah yaitu sebanyak 70 emiten.