Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara akan menunjuk pihak independen untuk menempati posisi Direktur Utama PT Sriwijaya Air setelah kerja sama manajemen dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. kembali terjalin.
Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik dan Perhubungan Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah mengatakan bahwa nantinya manajemen Sriwijaya akan dinakhodai pihak di luar manajemen Garuda Indonesia Grup dan Sriwijaya Air.
“Dirutnya akan kami ganti, rencananya kami akan tunjuk profesional, di luar Garuda dan Sriwijaya,” ujarnya kepada Bisnis di Labuan Bajo, Minggu (6/10/2019).
Dia menjelaskan pilihan tersebut guna membuat persaingan bisnis antara Garuda Indonesia Grup dan Sriwijaya dapat berjalan secara sehat ke depannya.
Selain itu, Edwin menjelaskan bahwa penujukkan tersebut guna menghindari tudingan kartel pada bisnis penerbangan dalam negeri.
“Biar tidak ada curiga-curiga, salah satunya disitu, dan supaya benar-benar ada orang profesional di luar masa lalu. Komisaris juga kami akan bawa dari orang profesional,” ungkapnya.
Baca Juga
Untuk saat, kata Edwin, manajemen Sriwijaya Air ditempati oleh jajaran yang sama sebelum pihak Sriwijaya Air melakukan perombakan terhadap tiga direksinya.
Diketahui, ketiga orang tersebut yakni Direktur Utama Sriwijaya Air Joseph Adrian Saul, Direktur Human Capital and Service Sriwijaya Air Harkandri M. Dahler, dan Direktur Komersial Sriwijaya Air Joseph K. Tendean. Ketiganya merupakan orang dari pihak Garuda Indonesia.
“Sekarang kami masih pakai manajemen yang sebelum dirombak, cuma Dirutnya saja yang akan kami ganti,” pungkasnya.