Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berlanjut pada sepanjang pekan 23-27 September 2019.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Bisnis.com, Senin (30/9/2019), IHSG melemah 0,55 persen ke level 6.196,89 pada penutupan perdagangan Jumat (27/9/2019) dibandingkan dengan level penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Sepanjang perdagangan pekan yang berakhir pada Jumat (20/9/2019), pergerakan IHSG ditutup di level 6.231,47 dengan melorot 1,63 persen dari penutupan perdagangan pekan sebelumnya.
Sementara itu, volume perdagangan saham sepanjang 23-27 September 2019 mencapai sekitar 70,3 miliar lembar saham, dengan nilai Rp38,75 triliun.
Perolehan nilai tersebut lebih rendah dibandingkan nilai perdagangan saham pada periode pekan sebelumnya (16-20 September 2019) yang mencapai Rp44,05 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 71,87 miliar lembar.
Delapan dari 10 sektor pada indeks sektoral mencatat penurunan sepanjang pekan 23-27 September, dipimpin sektor tambang (-3,19 persen) dan industri dasar (-3,18 persen).
Dua sektor lainnya, yakni aneka industri dan infrastruktur, mampu menetap di zona hijau masing-masing dengan kenaikan 0,59 persen dan 0,22 persen.
Investor asing pun membukukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp1,89 triliun sepanjang pekan 23-27 September.
Aksi beli saham tercatat hingga 3,9 miliar lembar senilai Rp10,05 triliun, sedangkan aksi jual investor asing mencapai 7,9 miliar lembar saham dengan nilai Rp11,9 triliun.
Pekan lalu, terdapat dua emiten yang melakukan perdagangan perdana di IHSG, yaitu PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk. (OPMS) dan PT Nusantara Almazia Tbk. (NZIA).
Kinerja IHSG secara mingguan | ||
---|---|---|
Periode | Level | Perubahan (persen) |
23-27 September | 6.196,89 | -0,55 |
16-20 September | 6.231,47 | -1,63 |
9-13 September | 6.334,84 | +0,41 |
Sumber: Bursa Efek Indonesia