Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Jumat (27/9/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,45 persen atau 28,16 poin ke level 6.202,17 pada akhir sesi I, setelah dibuka terkoreksi 0,26 persen atau 16,4 poin di level 6.213,93.
Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.198,2 – 6.219,77. Adapun pada perdagangan Kamis (26/9), IHSG berakhir di level 6.230,33 dengan kenaikan tajam 1,37 persen atau 83,93 poin, penguatan hari kedua berturut-turut.
Delapan dari sembilan sektor menetap di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin industri dasar (-0,79 persen) dan finansial (-0,60 persen). Satu-satunya sektor yang menetap di wilayah positif adalah tambang dengan kenaikan tipis 0,04 persen.
Sebanyak 157 saham menguat, 206 saham melemah, dan 293 saham stagnan dari 656 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) yang masing-masing turun 1,76 persen dan 0,92 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG.
Baca Juga
Menurut tim riset MNC Sekuritas, selama IHSG belum mampu menguat dan menembus 6.283, pergerakannya diperkirakan akan terbatas sekaligus menguji level 6.260.
“IHSG diperkirakan rawan untuk terkoreksi menuju area 5,900,” tulisnya melalui riset harian.
Mayoritas indeks saham lain di Asia juga melemah, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing merosot 1,98 persen dan 1,39 persen.
Adapun indeks Kospi Korea Selatan turun tajam 1,39 persen dan indeks Hang Seng Hong Kong melemah 0,30 persen.
Bursa Asia meluncur ke level terendahnya dalam tiga pekan setelah rilis laporan pengaduan terhadap Presiden AS Donald Trump meningkatkan ketidakpastian tentang ekonomi global, yang telah terbebani dampak perang perdagangan AS-China.
Berdasarkan data Reuters, indeks MSCI Asia Pacific, selain Jepang, turun 0,35 persen dan telah melorot 1,65 persen sepanjang pekan ini.
Sebuah laporan pengaduan (whistleblower) yang dirilis pada Kamis (26/9) mengungkapkan bahwa Presiden Donald Trump tidak hanya menyalahgunakan jabatannya dalam upaya untuk meminta campur tangan Ukraina dalam pilpres AS tahun 2020 demi keuntungan politiknya.
Gedung Putih juga dituduh mencoba "mengunci" bukti tentang perilaku itu. Laporan ini dipandang sebagai pusat penyelidikan impeachment (pemakzulan) oleh kubu Demokrat di Kongres AS. Isu tentang dorongan impeachment tersebut telah menambah volatilitas pasar baru-baru ini.
“Awal penyelidikan impeachment menambah elemen ketidakpastian baru ke pasar, di samping kekhawatiran yang tengah berlangsung tentang perang dagang AS-China dan risiko resesi AS,” ujar Norihiro Fujito, kepala strategi investasi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities.
“Meski tidak ada yang berpikir Senat AS akan memilih untuk pemakzulannya mengingat mayoritas Republik di sana, kita bisa melihat lebih banyak hal baru selama proses penyelidikan yang panjang," tambahnya.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 melemah 0,70 persen atau 3,81 poin ke level 538,22, sedangkan indeks saham syariah Jakarta Islamic Index melemah 0,36 persen atau 2,49 poin ke posisi 688,97 pada akhir sesi I.