Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. telah mengantongi marketing sales sebesar Rp3,05 triliun hingga Agustus 2019, atau 76,25 persen dari target sepanjang tahun ini, yang sebesar Rp4 triliun.
“Marketing sales kami pada Agustus 2019, Rp3,05 triliun. Tersisa Rp950 miliar lagi,” ujar Direktur Utama Summarecon Agung Adrianto Pitoyo Adhi kepada Bisnis, Selasa (17/9/2019) malam.
Proyek Summarecon Serpong menjadi kontributor terbesar dengan porsi 53 persen atau setara dengan Rp1,55 triliun. Sementara itu, sisanya diperoleh dari pemasaran proyek township di Kelapa Gading, Bekasi, Karawang, Bandung, dan Makassar.
Dia optimistis target tahun ini bisa terpenuhi. Pasalnya, industri properti kembali bergeliat usai Pemilu 2019.
“Setelah Pemilu, sedikit ada pertumbuhan, walaupun belum sepenuhnya pulih. Selain itu, atmosfer industri properti, kini sebagian besar penjualan diserap oleh end user sedangkan investor belum banyak bergerak,” tutur Adrianto.
Meski capaian marketing sales sudah cukup besar, tapi perseroan tak akan meningkatkan target.
Baca Juga
Di sisi lain, emiten berkode saham SMRA itu juga belum lama ini dinaikkan peringkat obligasinya menjadi idA oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Pefindo memberikan peringkat IdA untuk Obligasi Berkelanjutan I Fase II Tahun 2014, Obligasi Berkelanjutan II Tahun 2015, Obligasi Berkelanjutan II Fase II Tahun 2017 dan Obligasi Berkelanjutan III Tahun 2018. Sukuk Ijarah I Fase II Tahun 2014 milik SMRA pun mendapatkan peringkat serupa.
Sebagai catatan, Pefindo dapat menaikkan atau menurunkan peringkat tersebut tergantung dari hasil marketing sales tahun ini. Peringkat dapat dinaikkan jika target terpenuhi atau juga bisa diturunkan jika angkanya lebih rendah dari target.