Bisnis.com, JAKARTA - PT Hartadinata Abadi Tbk. memperkirakan penjualan bersih dapat tumbuh sekitar 7%-8% pada kuartal III/2019, ditopang kenaikan harga emas.
Direktur Keuangan Hartadinata Abadi Deny Ong mengatakan, kenaikan harga emas bakal mendorong penjualan perseroan. Namun demikian, peningkatan penjualan tidak setinggi kenaikan harga emas global.
Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot sepanjang Juli-Agustus naik 9,84%. Adapun, sepanjang kuartal III/2019 berjalan, harga emas di pasar spot telah menguat 7,57%.
Deny memperkirakan, penjualan bakal tumbuh sekitar 7%-8% pada kuartal III/2019. Jika mengacu pada proyeksi tersebut, maka emiten berkode saham HRTA ini diperkirakan Rp2,29 triliun-Rp2,32 triliun atau sekitar 72,59%-73,27% dari target sepanjang tahun ini.
"Pasti akan ada kenaikan dibandingkan kuartal III tahun lalu, tetapi tidak setinggi naiknya harga emas. Karena kenaikan harga emas yang cukup besar memengaruhi volume penjualan," katanya.
Lebih lanjut, perusahaan perhiasan ini berencana menerbitkan obligasi pada tahun ini, dengan dana yang diincar sebanyak-banyaknya sebesar Rp1 triliun. Perseroan akan meminta persetujuan dari pemegang saham pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada 30 September 2019.
Baca Juga
Deny menjelaskan, dana dari hasil penerbitan obligasi bakal digunakan untuk modal kerja pada 2020-2021. Pada tahun depan, perseroan memasang target pertumbuhan penjualan dan laba bersih sama dengan tahun ini yakni masing-masing tumbuh 15% dan 20% secara tahunan.