Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gelar RUPSLB, Intikeramik Alamasri Industri (IKAI) Minta Izin Tambah Modal

PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk. (IKAI) berencana melakukan private placement sebanyak-banyaknya sebesar 1,21 miliar saham seri B atau 10%.
Karyawan beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan beraktivitas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (8/1)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk. berencana melakukan penambahan modal tanpa melalui hak memesan efek terlebih dahulu atau private placement. Untuk itu, emiten berkode saham IKAI ini bakal menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 17 Oktober 2019.

Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada Selasa (10/9/2019), perseroan berencana melakukan private placement sebanyak-banyaknya sebesar 1,21 miliar saham seri B atau 10% dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan per tanggal 30 Juni 2019.

Saham-saham yang akan dikeluarkan oleh perseroan tersebut adalah saham atas nama dengan nilai nominal yang sama dengan nilai nominal saham-saham seri B perseroan yang telah dikeluarkan yaitu Rp50 per saham.

Harga pelaksanaan saham PMTHMETD paling sedikit 90% dari rata-rata harga penutupan saham perseroan selama kurun waktu 25 hari Bursa berturut-turut di Pasar Reguler sebelum tanggal permohonan Pencatatan saham tambahan hasil PMTHMETD.

Perseroan akan menggunakan dana yang berasal dari private placement untuk keperluan umum perseroan dan anak usaha, termasuk namun tidak terbatas pada penurunan liabilitas, melakukan investasi, dan pemberian pinjaman kepada anak perusahaan.

Adapun, waktu pelaksanaan private placement akan dilaksanakan segera setelah diputuskan dalam RUPSLB. Dengan adanya sejumlah saham baru setelah private placement, bagi pemegang saham perseroan akan mengalami penurunan (dilusi) kepemilikan saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham baru yang dikeluarkan yakni sebanyak-banyaknya 10%.

"Saham baru perseroan akan dikeluarkan kepada satu atau beberapa investor yang belum ditentukan pihak-pihaknya sehingga belum dapat diungkapkan pada keterbukaan informasi ini," terang direksi perseroan dalam keterbukaan informasi.

Pada perdagangan Selasa (10/9/2019), saham IKAI ditutup melemah 1,34% pada level Rp147. Di level harga itu, perusahaan memiliki kapitalisasi pasar senilai Rp1,78 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper