Bisnis.com, JAKARTA – Tiga indeks saham utama di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) serentak naik tajam pada akhir perdagangan Kamis (29/8/2019), setelah China menyatakan harapan mengenai negosiasi perdagangan dengan AS, sehingga meredakan kekhawatiran resesi akibat tensi kedua negara.
Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 berakhir menguat 1,27 persen atau 36,63 poin di level 2.924,57, indeks Nasdaq Composite menanjak 1,48 persen atau 116,51 poin ke level 7.973,39, dan indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik tajam 1,25 persen atau 326,15 poin di posisi 26.362,25.
Kementerian perdagangan China mengatakan kedua pihak sedang membahas putaran pembicaraan berikutnya yang dijadwalkan berlangsung pada September. Namun, progres terkait hal ini akan ditentukan oleh apakah pemerintah AS dapat menciptakan kondisi yang menguntungkan.
Sementara itu, dalam wawancara radio Fox News, Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa pembicaraan perdagangan akan diadakan "pada level yang berbeda”, meskipun ia tidak memberi penjelasan lebih lanjut.
Sebagian analis memperingatkan bahwa komentar dari China terdengar kurang signifikan dan mengacu pada penyeimbangan akhir bulan pada Jumat (30/8/2019) sebagai hal yang mendukung kenaikan saham.
"Bagi saya ini seperti berjalan lambat,” ujar Thomas Martin, manajer portofolio senior di Globalt Investments di Atlanta. "Tapi jelas ini saatnya untuk tidak memperburuk keadaan menjadi lebih jauh."
Baca Juga
Saham teknologi kelas berat yang kerapkali terdampak rencana tarif, seperti Apple dan Microsoft, naik tajam 1,69 persen dan 1,89 persen. Keduanya mendorong sektor teknologi naik sebesar 1,73 persen sekaligus mencatat performa harian terbaik sejak 16 Agustus.
Saham pembuat chip, yang memperoleh sebagian besar pendapatan mereka dari China, ikut naik dan membawa indeks semikonduktor Philadelphia naik 2,25 persen.
Nama-nama industri yang juga sangat berkorelasi dengan progres perdagangan, seperti United Technologies, naik dengan sektor ini menguat 1,77 persen.
Tetap saja, ketiga indeks utama tersebut berada di jalur untuk mencatat kinerja bulanan terburuk dan penurunan bulanan pertama sejak aksi jual pada bulan Mei, di tengah kekhawatiran bahwa eskalasi tensi perdagangan antara dua ekonomi terbesar dunia itu akan menyebabkan resesi global.
Pada Rabu (28/8), pemerintahan Presiden Donald Trump menegaskan rencana untuk mengenakan tarif tambahan 5 persen pada daftar impor China senilai US$300 miliar mulai 1 September dan 15 Desember. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan AS untuk memperingatkan kenaikan harga.
Sejumlah perusahaan, termasuk peritel elektronik Best Buy Co. Inc. dan peritel pakaian remaja Abercrombie & Fitch Co. pada Kamis (29/8) memperingatkan dampak dari pengenaan tarif.
Saham Best Buy turun 7,99 persen, menjadikannya salah satu yang berkinerja terburuk di S&P 500, sementara saham Abercrombie merosot 15,10 persen.
Pergerakan Bursa Wall Street 29 Agustus | ||
---|---|---|
Indeks | Level | Perubahan (persen) |
Dow Jones | 26.362,25 | +1,25 |
S&P 500 | 2.924,57 | +1,27 |
Nasdaq | 7.973,39 | +1,48 |
Sumber: Reuters