Bisnis.com, JAKARTA— PT Elnusa Tbk. tengah mengkaji opsi penerbitan surat utang untuk mendanai rencana ekspansi depo perseroan baik melalui akuisisi maupun penugasan dari induk usaha, PT Pertamina (Persero).
Hery Setiawan, Direktur Keuangan Elnusa, mengatakan penerbitan surat utang dilakukan untuk bisnis pengelolaan depo. Salah satunya lewat akuisisi yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Sebagai catatan, emiten berkode saham ELSA itu melakukan pengembangan segmen bisnis distribusi dan logistik energi. Langkah yang ditempuh yakni dengan melakukan pembelian dan revitalisasi depot liquified petroleum gas (LPG) di Sulawesi Utara.
Sebelumnya, perseroan lebih banyak melakukan jasa pengelolaan depot. Kini, entitas anak Pertamina itu juga membeli, merevitalisasi, serta mengelola depot LPG.
Untuk mendanai akuisisi itu, lanjut Hery, perseroan menggunaan pinjaman jangka pendek. Penerbitan obligasi juga akan dilakukan untuk mengganti pendanaan tersebut.
“Sebenarnya kalau asset based seharusnya jangka panjang. Kami akan mengakuisisi depo-depo yang lain atau mendapatkan penugasan dari Pertamina jadi akan mendanainya dengan [instrumen] jangka panjang,” jelasnya di Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Baca Juga
Dia menargetkan dapat melakukan emisi obligasi pada 2019. Namun, besaran jumlah yang diterbikan masih dikaji oleh perseroan.
Adapun, perseroan berharap mendapatkan kupon dengan kisaran 7,5%—8,5%. Hal itu sejalan dengan peringkat korporasi di level idAA- yang disematkan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk Elnusa.
Seperti diketahui, pada semester I/2019, entitas anak PT Pertamina (Persero) itu mengucurkan belanja modal Rp400 miliar. Selain pembelian depot, perseroan juga berinvestasi dengan membeli peralatan kerja di jasa hulu migas.
Dengan realisasi itu, ELSA telah merealisasikan 40% dari total dana yang dialokasikan senilai Rp1 triliun pada 2019.