1. Resesi Mengancam, Pasar Saham Global Terguling
Bursa saham global merosot ke posisi terendahnya dalam lebih dari dua bulan pada awal perdagangan di Asia hari ini, Kamis (15/8/2019), menyusul anjloknya bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) akibat kekhawatiran tentang meningkatnya risiko resesi.
Berdasarkan data Reuters, bursa Asia dibuka meluncur dengan indeks Nikkei Average Jepang anjlok 2 persen dan bursa saham Australia merosot 1,9 persen. Baca selengkapnya di sini
2. Bangun Hanggar Bersama Batam Aero Technic, Berapa Investasi yang Dikucurkan GMFI?
PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia Tbk. resmi menjalin kerja sama dengan Batam Aero Technic miliki Lion Group untuk membangun hanggar Tahap ke III di Bandar Udara International Hang Nadim, Batam. Berapa nilai investasi yang dikucurkan emiten berkode saham GMFI itu?
Lewat perusahaan patungan, GMFI dan Batam Aero Technic berencana membangun delapan unit hanggar yang dapat menampung 24 pesawat Boeing 737 dan Airbus 320. Baca selengkapnya di sini
3. Semester II/2019, Ace Hardware (ACES) Bakal Buka 10 Gerai Baru
PT Ace Hardware Indonesia Tbk. berencana membuka 10 gerai baru pada semester II/2019. Upaya tersebut dilakukan untuk mendongkrak kinerja perseroan.
Vice President Investor Relations Ace Hardware Indonesia Helen R. Tanzil mengatakan bahwa pembukaan gerai baru dapat menjadi salah satu strategi perseroan untuk mengejar target pertumbuhan penjualan sebesar 15% pada 2019. Baca selengkapnya di sini
4. Pefindo Kantongi Mandat Pemeringkatan Obligasi Korporasi Rp48,69 Triliun
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengantongi mandat pemeringkatan dalam rangka penerbitan obligasi korporasi senilai Rp48,69 triliun hingga 14 Agustus 2019.
Kepala Divisi Pemeringkatan Jasa Keuangan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Hendro Utomo mengatakan pihaknya menerima mandat penerbitan surat utang korporasi senilai Rp48,69 triliun yang berasal dari 33 perusahaan. Baca selengkapnya di sini
5. Siapkan Rp150 Miliar, Cahayaputra Asa Keramik (CAKK) Bakal Tambah Kapasitas
PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. telah menyerap alokasi belanja modal sebesar Rp14 miliar untuk perawatan mesin. Sementara itu, rencana belanja modal Rp150 miliar belum dieksekusi.
Hingga semester I/2019, perseroan telah menyerap belanja modal senilai Rp14 miliar untuk perawatan mesin. Baca selengkapnya di sini