Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Sentuh Rekor Tertinggi Sejak IPO, Saham MDKA Menanjak Lagi

Sejak IPO di level harga Rp2.000 per saham pada 19 Juni 2015, MDKA sudah melonjak 182,5%.
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/2/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/2/2018)./Bisnis-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Merdeka Copper Gold Tbk. terus menanjak setelah menyentuh rekor tertinggi sejak IPO pada penutupan perdagangan kemarin.

Berdasarkan data Bloomberg pada perdagangan Kamis (15/8/2019) hingga pukul 09:26 WIB, MDKA menguat 125 poin atau 2,21 persen ke level Rp5.775 per saham.

Pada penutupan perdagangan kemarin, MDKA menembus rekor harga tertinggi sejak IPO pada 19 Juni 2015.

MDKA tercatat ditutup di level harga Rp5.650 per saham pada Rabu (14/8/2019). Dengan demikian, MDKA mengemas return 61,43% sepanjang tahun berjalan 2019 atau 79,37% dalam setahun.

Sejak IPO di level harga Rp2.000 per saham pada 19 Juni 2015, MDKA sudah melonjak 182,5%.

Menguatnya harga saham produsen tembaga dan emas itu menjadikan saham MDKA sebagai top leaders dalam indeks saham sektor pertambangan (JAKMINE) secara year-to-date.

Lanjar Nafi, analis Reliance Sekuritas Indonesia, menuturkan MDKA membukukan pertumbuhan laba yang signifikan sejak 2017. Bahkan, perseroan membalik posisi rugi bersih menjadi untung pada 2017.

Kinerja positif itu berlanjut pada 2018. Pendapatan MDKA tercatat naik signifikan 127,1%, labanya naik 17% secara tahunan.

"Ada tensi perdagangan global, geopolitik, hingga sinyal resesi di AS. Aset haven jadi primadona. Penjualan emas naik signifikan di banyak produsen emas Indonesia," tuturnya ketika dihubungi Bisnis.com, Kamis (15/8/2019).

Lanjar menambahkan adanya penghimpunan dana lewat rights issue pada tahun lalu menjadi salah satu katalis kinerja MDKA. Pasalnya, dana hasil rights issue digunakan untuk belanja modal dan modal kerja.

Baru-baru ini, MDKA juga mengantongi Rp855,69 miliar dari private placement untuk pengembangan proyek tambang emas perseroan.

"MDKA secara teknikal membentuk pola flag pattern dengan target flag pole di kisaran Rp6.000 dan level support Rp5.600," ungkapnya.

Dalam risetnya akhir Juli 2019, analis Ciptadana Sekuritas Thomas Radityo menilai kinerja MDKA terdorong oleh proyeksi permintaan tembaga dan kenaikan harga emas di pasar global.

Ciptadana menyematkan rekomendasi beli untuk MDKA dengan target harga Rp8.000 per saham.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper