Bisnis.com, JAKARTA — Emiten komponen otomotif, PT Garuda Metalindo Tbk. mencatatkan penurunan laba bersih pada semester I/2019 sebesar 45,54% secara tahunan. Meningkatnya harga bahan baku suku cadang menjadi faktor penekan utama.
Berdasarkan laporan keuangan semester I/2019, emiten berkode saham BOLT tersebut mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 7,2% menjadi Rp592,75 miliar dari tahun sebelumnya Rp552,89 miliar.
Pada periode tersebut, beban pokok penjualan perseroan meningkat sebesar 14% dari catatan tahun sebelumnya senilai Rp437,28 miliar menjadi Rp502,05 miliar.
Alhasil, laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tertekan 45,54% menjadi Rp21,65 miliar dari Rp39,78 miliar pada tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan Garuda Metalindo Anthony Wijaya menjelaskan bahwa efek meningkatnya harga bahan baku suku cadang yang terjadi pada akhir tahun lalu masih berimbas ke kinerja perseroan pada paruh pertama 2019.
“Meskipun harga nilai tukar rupiah pada tahun ini relatif stabil, tapi dari harga bahan baku dunia yang mengalami kenaikan pada kuartal IV/2018 tahun lalu yang naik drastis masih berdampak hingga saat ini,” ujarnya kepada Bisnis.com, Senin (5/8/1019).
Baca Juga
Untuk menekan tingginya harga bahan baku tersebut, Anthony menjelaskan bahwa perseroan saat ini tengah mencari sumber bahan baku dari pemasok lainnya. Adapun, pada saat ini perseroan mengambil sumber bahan baku dari Jepang dan Korea.
Perseroan tengah memburu pemasok bahan baku yang lebih murah dari negara tersebut. Selain itu, perseroan akan menggunakan sebagian bahan baku dari negara China.
“Namun itu semua perlu ada approval dari consumer, jadi kami tidak bisa langsung mengubah saja. Rencana ini untuk satu tahun ke depan, impact-nya tidak langsung tahun ini. Kami prediksi harga material akan terjadi penurunan pada kuartal IV tahun ini,” jelasnya.