Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Pemasok Cokelat J.CO (COCO) Melesat pada Semester I/2019

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2019, penjualan berasal dari produk compound chocolate senilai senilai Rp65,36 miliar atau naik 317,37% secara tahunan, diikuti real chocolate Rp16,30 miliar, dan cocoa powder senilai Rp8,69 miliar.
Direktur Utama PT Wahana Interfood Nusantara Tbk Reinald Siswanto (tengah) bersama Direktur Firman Budidarma (kanan), dan Sekretaris Perusahaan Gendra Fachrurozi menjawab pertanyaan wartawan usai penawaran umum perdana saham perseroan, di Jakarta, Rabu (20/2/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Direktur Utama PT Wahana Interfood Nusantara Tbk Reinald Siswanto (tengah) bersama Direktur Firman Budidarma (kanan), dan Sekretaris Perusahaan Gendra Fachrurozi menjawab pertanyaan wartawan usai penawaran umum perdana saham perseroan, di Jakarta, Rabu (20/2/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. meraih nilai penjualan bersih senilai Rp90,35 miliar pada semester I/2019, naik 103,35% dibandingkan dengan semester I/2018 senilai Rp44,43 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2019, penjualan berasal dari produk compound chocolate senilai senilai Rp65,36 miliar atau naik 317,37% secara tahunan, diikuti real chocolate Rp16,30 miliar, dan cocoa powder senilai Rp8,69 miliar.

Produsen cokelat dengan merek dagang Schoko ini, melakukan penjualan produk terbesar kepada PT Mitra Dunia Pangan senilai Rp59,21 miliar dan PT JCO Donut & Coffee senilai Rp18,99 miliar.

Meski beban pokok penjualan naik 129,07% menjadi Rp73,28 miliar, tetapi perseroan mampu menekan beban penjualan 26,13%.

Dengan demikian, laba bersih yang dikantongi emiten berkode saham COCO ini senilai Rp3,65 miliar pada semester I/2019, naik 135,48% dibandingkan dengan semester I/2018 senilai Rp1,55 miliar.

Laba Pemasok Cokelat J.CO (COCO) Melesat pada Semester I/2019

Produk Cocoa Power produksi PT Wahana Interfood Nusantara Tbk. (COCO)

Sekretaris Perusahaan Wahana Interfood Gendra Fachrurozi menjelaskan, kinerja positif perseroan didorong strategi diversifikasi penjualan sejak tahun lalu. Perseroan mendistribusikan produk Schoko ke ke seluruh wilayah di Indonesia, guna menjangkau konsumen selain dari Bandung dan Jakarta.

"Dengan semakin dikenalnya produk-produk perseroan di seluruh wilayah Indonesia, permintaan terhadap produk perseroan akan terus meningkat dengan ditambah banyak demo bikin kue dan penempatan distributor-distributor di kota-kota besar di Indonesia," katanya dalam keterangan resmi pada Senin (5/8/2019).

Selain memperluas pasar, emiten berkode saham COCO ini juga melakukan pengembangan produk dan menerapkan kebijakan harga yang kompetitif.

Perseroan menjaga kenaikan permintaan produk dengan menambah kapasitas pabrik. COCO telah memulai pengembangan pabrik dan mesin baru yang sedang dalam proses pengerjaan.

Penambahan kapasitas dilakukan di atas tanah seluas 6.280 meter persegi berlokasi di Jalan Raya Parakan Muncang-Tanjungsari, Desa Mekarbakti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Pabrik baru tersebut diperkirakan mulai beroperasi pada semester II/2020 dengan kapasitas 4.500 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper