Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelemahan Bursa Asia Makin Dalam, IHSG Merosot 1,75 Persen di Akhir Sesi I

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 1,75 persen atau 110,86 poin ke level 6.229,32 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (2/8), IHSG berakhir terkoreksi 0,65 persen atau 41,36 poin di level 6.340,18.
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Pengunjung menggunakan ponsel di dekat papan elektronik yang menampilkan perdagangan harga saham di BEI, Jakarta, Selasa (11/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA –Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin tertekan pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (5/8/2019), bahkan hingga melebihi 1 persen.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 1,75 persen atau 110,86 poin ke level 6.229,32 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Jumat (2/8), IHSG berakhir terkoreksi 0,65 persen atau 41,36 poin di level 6.340,18.

Pelemahan indeks mulai berlanjut saat dibuka di zona merah dengan pelemahan 0,46 persen atau 29,02 poin di level 6.311,16 pagi ini. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.229,30-6.315,06.

Seluruh sembilan sektor menetap di zona merah, dipimpin sektor finansial (-2,04 persen) dan barang konsumsi yang melemah 1,84 persen.

Sebanyak 89 saham menguat, 321 saham melemah, dan 242 saham stagnan dari 652 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang masing-masing melemah 3,37 persen dan 1,78 persen menjadi penekan utama pelemahan IHSG siang ini.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II/2019 sebesar 5,05 persen secara tahunan.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan bahwa pencapaian pertumbuhan ekonomi tersebut lebih rendah dibandingkan dengan 7 kuartal sebelumnya.

"Jadi kalau pertumbuhan ekonomi 5,05 persen ini lebih rendah dibandingkan dengan kuartal I/2019 dan kuartal IV/2018," katanya dalam jumpa pers Senin (5/8/2019).

Indeks saham lainnya di Asia rata-rata ikut melemah, di antaranya indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang merosot masing-masing 2,01 persen dan 2,09 persen, indeks Hang Seng melemah 2,90 persen, dan indeks Kospi Korea Selatan turun 2,45 persen.

Di China, dua indeks saham acuannya yakni Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing melemah 0,90 persen dan 1,16 persen pada pukul 11.11 WIB.

Dilansir Reuters, bursa saham Asia mengalami penurunan harian tertajam dalam sembilan bulan terakhir karena ketegangan perdagangan China-AS membuat yuan merosot ke level terendah lebih dari satu dekade dan mendorong investor menuju aset safe haven termasuk yen, obligasi, dan emas.

Pasar telah sangat terkejut sejak Presiden AS Donald Trump tiba-tiba menyatakan akan mengenakan tarif impor 10 persen pada barang-barang asal China yang ilainya mencapai US$300 miliar.

Sebagai tanggapan, yuan China melemah melampaui ambang psikologis 7 yuan pe dolar AS menyusul ancaman pemerintah China yang berjanji untuk melakukan tindakan balasan.

"Semuanya menjual aset sekarang," kata Ray Attrill, kepala analis valas di National Australia Bank, seperti dikutip Reuters.

"Tidak ada alasan untuk mengharapkan penghentian penjualan kecuali ada tindakan kuat untuk mempertahankan yuan dari pelemahan. Asumsi kami adalah bahwa tidak mungkin ada resolusi yang berarti atas sengketa perdagangan dalam waktu dekat," lanjutnya.

Sementara itu, indeks Bisnis-27 melemah 2,13 persen atau 11,96 poin ke level 549,41 dan indeks harga saham syariah, Jakarta Islamic Index (JII), melorot 1,88 persen atau 12,87 poin ke level 672,61 pada akhir sesi I.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper