Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Tertekan, IHSG & Rupiah Kompak Melemah Pada Akhir Sesi I

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (1/8/2019), di tengah pelemahan bursa Asia.
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)./JIBI-Nurul Hidayat
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (1/8/2019), di tengah pelemahan bursa Asia.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG turun hanya 0,02 persen atau 1,45 poin ke level 6.389,05 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Rabu (31/7), IHSG mampu ditutup naik 0,21 persen atau 13,51 poin di level 6.390,51.

Indeks mulai tergelincir dari penguatannya dengan dibuka turun 0,08 persen atau 5,24 poin di level 6.385,26. Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak di level 6.372,7 – 6.404,58.

Indeks saham lainnya di Asia rata-rata ikut melemah siang ini, di antaranya indeks Nikkei 225 Jepang (-0,20 persen), indeks Hang Seng Hong Kong (-0,69 persen), dan Kospi Korea Selatan (-0,14 persen).

Di China, dua indeks saham acuannya yakni Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing melemah 0,78 persen dan 0,82 persen.

Dalam pertemuan kebijakan yang berakhir Rabu (31/7/2019) waktu setempat, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed mengumumkan pemangkasan suku bunga acuannya untuk pertama kali sejak 2008.

Kecuali dua pejabat yang berbeda pendapat, para pembuat kebijakan sepakat untuk menurunkan kisaran batas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 2 persen-2,25 persen.

Meski The Fed memangkas suku bunga acuannya, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa langkah itu bukan awal dari siklus pelonggaran kebijakan moneter untuk melindungi ekonomi.

Pasar saham global pun melemah merespons komentar Powell tersebut. Pasar menganggap komentarnya itu sebagai tanda bahwa langkah pemangkasan lebih lanjut tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Pergerakan aset-aset berisiko, seperti saham, selama ini diketahui mendapat dorongan besar dari langkah bank-bank sentral global untuk menjaga stimulasi kebijakan-kebijakan moneternya, pertumbuhan dunia yang kuat, dan lonjakan laba koporasi.

Namun kini ada kekhawatiran yang berkembang tentang berapa lama reli penguatan tersebut dapat berjalan di tengah konflik perdagangan yang membebani ekonomi global.

“Pidato Jerome Powell juga sempat menimbulkan kebingungan pasar karena awalnya mengindikasikan pemotongan ini hanya akan terjadi sekali. Hal ini direspons negatif oleh pelaku pasar,” terang rim riset Samuel Sekuritas Indonesia melalui riset harian yang dikutip dari laman resminya.

Konsensus memperlihatkan probabilitas pemangkasan suku bunga kembali sebesar 25 basis poin pada September berada di level 59,7 persen, lebih rendah dibandingkan dengan sebelumnya.

“IHSG hari ini kami perkirakan berbalik melemah seiring tekanan dari global serta earnings season emiten domestik yang sudah mulai mereda,” paparnya.

Sejalan dengan IHSG, nilai tukar rupiah terpantau melemah 75 poin atau 0,53 persen ke level Rp14.097 per dolar AS pukul 11.31 WIB, setelah mampu terapresiasi tipis 6 poin atau 0,04 persen dan berakhir di posisi 14.022 pada Rabu (31/7/2019).

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju Inflasi Juli 2019 mencapai sebesar 0,31 persen dengan inflasi tahun kalender  2,36 persen dan inflasi tahun ke tahun mencapai 3,32 persen.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, meski lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi Juni 2019, laju inflasi Juli 2019 masih dalam batas terkendali. 

 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper