Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hensel Davest Indonesia (HDTI) Optimistis Capai Target 300.000 Agen

Emiten bersandi saham HDIT tersebut menargetkan untuk menambah jaringan agen atau merchant sebanyak 2 kali lipat pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu menjadi 300.000 agen.
Chief  Executive Officer PT Hensel Davest Indonesia Tbk Hendra David memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan dalam rangka penawaran umum perdana saham, di Jakarta, Selasa (18/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Chief Executive Officer PT Hensel Davest Indonesia Tbk Hendra David memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan dalam rangka penawaran umum perdana saham, di Jakarta, Selasa (18/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten teknologi finansial (tekfin) PT Hensel Davest Indonesia Tbk. optimistis pertumbuhan jaringan agen yang ditargetkan perseroan akan tercapai pada tahun ini.

CEO Hensel Davest Indonesia Hendra David menjelaskan, emiten bersandi saham HDIT tersebut menargetkan untuk menambah jaringan agen atau merchant sebanyak 2 kali lipat pada tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu menjadi 300.000 agen.

“Pada semester pertama, kami sudah mencapai 220.000 merchant dengan pendapatan juga sudah mencapai sekitar Rp6 triliun,” katanya di Jakarta, Jumat (12/7/2019).

Berdasarkan prospektus yang diterbitkan dalam laman resmi Bursa Efek Indonesia, pada akhir tahun lalu HDIT memiliki sebanyak 150.000 jaringan agen.

Adapun pendapatan perseroan selama tahun lalu tercatat Rp6,00 triliun, naik 9,09% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, laba bersih tahun berjalan tercatat Rp11,33 miliar, naik 3,84% dari posisi Rp10,91 pada tahun sebelumnya.

Adapun kontributor utama pendapatan perseroan diklaim masih berasal dari layanan DavestPay, yaitu aplikasi biller yang menyasar sektor B2C.

Hendra menambahkan, keempat anak usaha yang dimiliki perseroan saat ini belum beroperasi karena masih menunggu izin operasional dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adapun keempat anak usaha tersebut adalah PT Doeku Peduli Indonesia yang beregrak di sektor peer to peer lending, PT Motransfer Otoritas Internasional yaitu layanan untuk transfer uang dari dalam maupun luar negeri, PT Biropay Indoteknologi Global yang merupakan payment gateaway untuk pembayaran sistem online, dan PT Emposh Sinergi Asia yaitu platform e-commerce.

“Anak-anak perusahaan saat ini belum beroperasi tapi siap beroperasi dengan berbagai macam cara yaitu kami menunggu izin operasional dan juga kami bisa melakukan kolaborasi,” tutur Hendra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper