Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kabel PT Voksel Electric Tbk. berharap dapat mendorong kontribusi segmen ritel, setelah mendapatkan hak eksklusif dari PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) untuk mensuplai kabel listrik.
Sekretaris Perusahaan PT Voksel Electric Tbk. Sache Amalia Siddharta mengatakan, segmen ritel saat ini berkontribusi kurang dari 5% terhadap penjualan. Adapun, mayoritas pendapatan perseroan masih disumbang dari penjualan untuk kebutuhan proyek.
Menurutnya, strategi perseroan menggandeng ACES untuk pasar ritelnya bakal meningkatkan kesadaran merek terhadap produk perseroan. Strategi ini juga diharapkan dapat mendorong penjualan di segmen ritel.
Sebelumnya, perseroan telah melakukan penetrasi pasar ritel melalui subdistributor di beberapa kota besar di Sumatera, Jawa, dan Bali.
"Sementara untuk modern outlet hanya dengan Ace Hardware, ini juga secara nasional," katanya pada Selasa (9/7/2019).
Sebelumnya, VOKS juga dalam proses peningkatan kapasitas produksi power cable copper sekitar 10%-20% dari kapasitas saat ini. Perseroan mengalokasikan US$7 juta untuk investasi di segmen high voltage ini.
Baca Juga
Sebagai informasi, kapasitas produksi VOKS saat ini terdiri dari power cable aluminium sebanyak 68.500 ton per tahun, power cable copper sebanyak 21.000 ton per tahun, dan fiber optic cable sebanyak 1,8 juta fiber km per tahun.
Sache menjelaskan, peningkatan kapasitas pada segmen kabel tembaga ini untuk menangkap peluang proyek PLN. Dia optimistis kapasitas baru dapat beroperasi komersial pada kuartal III/2019 maupun kuartal IV/2019.
Diketahui, VOKS tengah mengincar kontrak dari proyek PLN senilai Rp11 triliun. Kontrak PLN itu terdiri dari 2 kategori yakni material distribusi umum (MDU) sebesar Rp7 triliun dan transmisi Rp4 triliun.
Tender akan dilakukan pada semester II/2019. Perseroan optimistis dapat meraih kontrak itu karena tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kabel VOKS mencapai 90%.
"[Kapasitas baru high voltage] masih dalam proses penyelesaian. Harapannya di kuartal III/2019 atau kuartal IV/2019 sudah bisa komersial," katanya.