Bisnis.com, JAKARTA — PT Ciputra Development Tbk. berencana menerbitkan kontrak investasi kolektif dana investasi real estat atau real estat investment trusts (KIK-DIRE/REITs) senilai Rp6 triliun untuk dapat mengembangkan proyek-proyek di Indonesia.
Tulus Santoso, Direktur Independen Ciputra Development mengungkapkan bahwa potensi portofolio aset yang menghasilkan recurring income senilai Rp25 triliun. Menurutnya, regulasi DIRE sudah ada tetapi potensi pembeli belum terlihat. “[Potensi penerbitan DIRE] bisa mencapai Rp6 triliun. Ini masih tergantung kondisi pasar,” katanya di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Direktur Ciputra Development Artadinata Djangkar mengungkapkan, telah ada perusahaan yang menerbitkan KIK-DIRE baru-baru ini. Kini perseroan akan mengamati respons pasar dan serapan di pasar dari perusahaan properti yang tengah menerbitkan DIRE.
Artadinata menambahkan, aset recurring income perseroan mencapai Rp25 triliun, tetapi total aset yang berpotensi untuk DIRE senilai Rp8 triliun. Dia mengungkapkan, penerbitan DIRE akan dilakukan di Indonesia, sembari menanti kondisi pasar kondusif dan suku bunga yang lebih murah.
Hingga saat ini, perusahaan yang telah menerbitkan DIRE yakni PT Ciptadana Asset Management dengan nilai yang kurang dari Rp1 triliun dan PT Plaza Indonesia Realty Tbk. (PLIN) yang mengincar DIRE senilai Rp10,4 triliun.
Perlu diketahui ada beberapa isu yang disoroti dalam penerbitan instrumen investasi ini misalnya berbedaan perlakuan pajak antara instrumen reksadana dengan instrumen investasi sektor riil seperti DIRE, Dinfra, atau RDPT. Emisi DIRE juga masih perlu disertai pemeringkatan dan penilaian dari lembaga pemeringkat dna penilaian independen.
Baca Juga
Selain itu, kendati pajak DIRE sudah dipangkas, tetapi korporasi yang dapat melakukan transaksi DIRE harus mendapat surat keterangan bersih dari DJP.