Bisnis.com, JAKARTA — PT Samindo Resources Tbk. telah merealisasikan produksi batu bara atau coal getting sebanyak 4,8 juta ton sampai dengan Mei 2019 atau 40% dari target tahun ini.
Investor Relations Manager Samindo Resources Ahmad Zaki Natsir menuturkan perseroan membidik produksi batu bara 10,7 juta ton pada 2019. Sampai dengan Mei 2019, volume yang telah direalisasikan sebanyak 4,8 juta ton. “[Sampai dengan Mei 2019] produksi naik 30%, tahun lalu [per Mei 2019] 3,7 juta ton,” ujarnya di Jakarta, Rabu (26/6/2019).
Sebaliknya, total volume pengupasan lapisan penutup batu bara atau overburden removal (OB) tercatat turun 5% secara tahunan pada Januari 2019—Mei 2019. Pasalnya, realisasi per akhir Mei 2019 sebanyak 20,2 juta bank cubic meter (bcm) atau turun dari 21,4 juta bcm periode yang sama tahun lalu.
Sebagai catatan, emiten berkode saham MYOH itu mengincar volume OB sebanyak 58,1 juta bcm pada 2019. Adapun, produksi batu bara ditargetkan sebesar 10,7 juta ton tahun ini.
Pada tahun ini, MYOH mengincar pendapatan US$280 juta. Target itu naik 16,13% dari realisasi US$241,11 juta pada 2018. Dari sisi operasional, Ahmad mengatakan kondisi penambangan masih terbilang berat sampai dengan semester I/2019. Hal itu disebabkan curah hujan di Kalimantan Timur yang masih tinggi.
Sebagai gambaran, lanjut dia, maintenance hour berlangsung selama delapan jam per hari. Artinya, selama delapan jam perseroan tidak bisa beroperasi.
Baca Juga
Setelah hujan, masih harus dilakukan pembersihan lumpur untuk mengangkut batu bara. Oleh karena itu, beberapa peralatan dialokasikan untuk pemindahan lumpur.
Kendati demikian, MYOH telah melakukan antisipasi sejak awal tahun. Strategi itu yang ditempuh dengan menambah kapasitas. Sampai dengan akhir Mei 2019, perseroan telah merealisasikan pembelian 10 unit dump truck. Belanja modal yang dialokasikan untuk ekspansi tersebut senilai US$10 juta.