Bisnis.com, JAKARTA -- Penurunan yield surat utang negara (SUN) Indonesia menjadi salah satu yang paling besar di kawasan Asia Pasifik setelah dua pekan libur panjang didorong oleh sejumlah faktor.
Berdasarkan data Asian Bonds Online, hingga Kamis (20/6/2019), yield SUN 10 tahun kawasan Asia Pasifik mayoritas mengalami penurunan. SUN Indonesia tenor 10 tahun berada pada level 7,41%. Posisi yield SUN Indonesia ini sudah turun 61,5 bps dibandingkan dengan akhir tahun lalu. Indonesia pun mendarat di peringkat kedua sebagai negara dengan penurunan yield terbesar.
Penurunan terbesar masih dialami oleh Filipina. Negara lumbung padi berhasil mencatatkan penurunan yield secara drastis hingga 200,8 bps ke level 5,06%. Setelah Indonesia, ada Vietnam dengan penurunan yield 42,2 bps ke level 4,70%.
Kendati penurunan yield Indonesia sudah cukup signifikan, tetapi yield Indonesia masih tetap berada di posisi puncak sebagai yield tertinggi di pasar negara berkembang Asia Pasifik, lalu disusul Filipina dan Vietnam di urutan kedua dan ketiga. Malaysia berada di urutan keempat dengan yield 3,65%.
Sementara itu, negara-negara dengan yield terendah yakni Jepang dengan yield negatif 0,17%. Disusul Hong Kong dengan 1,5% dan Korea Selatan dengan 1,55%.