Bisnis.com, JAKARTA - PT Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) optimistis target pendapatan Rp600 miliar akan dapat tercapai pada akhir 2019.
Wakil Direktur Utama BALI Lily Hidayat mengatakan bahwa sampai dengan kuartal kedua perseroan dapat mengantongi pendapatan sebesar Rp300 miliar atau 50% dari total target 2019. Lily menyebut kinerja perseroan selalu meningkat setiap kuartal.
“Pendapatan kuartal I/2019 mencapai Rp141 miliar dan kami punya kecenderungan tiap kuartal selalu ada kenaikan karena ada penambahan pelanggan baru. Kami ekpektasikan pada kuartal kedua meningkat sampai Rp300 miliar jadi bisa dapat Rp600 miliar sesuai target,” katanya.
BALI menargetkan setidaknya bisa mendapatkan EBITDA margin antara 66%-68%. Selain itu perseroan juga menyiapkan dana sebesar Rp500 miliar untuk belanja operasional. Adapun, pendanaanya berasal dari arus kas perusahaan dan pinjaman bank.
Sementara itu, setengah penggunaan belanja modal akan digunakan untuk penambahan menara microcell pole (MCP) sebanyak 500 unit. Lalu, penambahan jaringan fiber to the x (FTTX) sebanyak 60.000 home passed.
Di luar itu, Lily menyebut perusahaan belum ada rencana akusisi tower baik milik operator telekomunikasi atau kompetitor sesama perusahaan menara.
Baca Juga
Direktur BALI Robby Hermanto menambahkan bahwa MCP pembangunan akan difokuskan di Jabodetabek, Surabaya, dan Bali. Menurutnya, lokasi tersebut baik secara pengembangan usaha, PDB, dan kepadatan.
BALI, lanjutnya, akan lebih fokus membangun menara MCP lantaran untuk saat ini pasar lebih membutuhkan menara MCP dibandingkan dengan menara makro. Lebih lanjut dia melihat pembangunan menara makro mulai jarang sehingga BALI tidak akan berinvestasi di bidang tersebut.
Hingga kuartal I/2019, jumlah menara yang dibangun oleh perusahaan sebanyak 1.636 unit, sedangkan sepanjang 2018 perseroan memiliki 1.589 menara.