Bisnis.com, JAKARTA — PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. akan memfokuskan lini bisnis logistik yang dijalankan oleh anak usaha perseroan pada tahun ini.
Direktur Utama Indomobil Sukses Internasional Jusak Kertowidjojo menilai bahwa bisnis logistik memiliki peluang yang cukup baik ditengah tingginya permintaan pengiriman.
Meskipun baru baru kontribusi 8,1% atau Rp1,42 triliun terhadap pendapatan perseroan pada 2018 yakni senilai Rp17,55 triliun, Jusak mengatakan bahwa lini bisnis logistik memilih pertumbuhan yang paling cepat.
“Barang sehari-hari itu tidak pernah turun, jadi kami masuk ke pengiriman food and beverage, karena bisnis itu lebih stabil,” jelasnya di Jakarta, Kamis (20/6/2019).
Selain itu, melemahnya industri kendaraan otomotif tanah air membuat perseroan memutar otak untuk memanfaatkan lini bisnis yang lebih potensial.
Untuk itu, pada tahun ini emiten berkode saham IMAS tersebut mengucurkan 80% dari total belanja modal senilai Rp3,06 triliun untuk pengembangan bisnis logistik. “Belanja modal bisnis logistik untuk membeli truk yang akan dipakai untuk pengangkutan,” jelasnya.
Baca Juga
Meskipun masih enggan untuk merinci lebih jauh jumlah armada yang akan ditambah pada tahun ini, Jusak menjelaskan bahwa pada 2018, perseroan melakukan penambahan truk sebanyak 300 truk setiap bulannya. “Targetnya [penambahan truk tahun ini] banyak, tapi kami segala sesuatunya harus dibenahi seperti cari sopir itu tidak mudah,” ungkapnya.
Sementara itu, dari lini bisnis logistik, IMAS berencana untuk melakukan pengembangan jaringan pemasaran baru dan mengoptimalkan jaringan pemasaran yang ada.
Pada tahun ini perseroan berencana untuk menambah 10 jaringan baru untuk pelayanan purnajual atau after sales yang akan tersebar di Pulau Jawa dan di luar Pulau Jawa.
“Jaringan yang akan kami kembangkan tahun ini lebih ke after sales services, kalau diketahui market otomotif tidak berkembang pesat, tetapi bisnis after sales service itu berkembang dengan baik,” pungkasnya.