Bisnis.com, JAKARTA — PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. berhasil membukukan laba pada 2018 setelah pada 2017 mencatatkan rugi.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada Rabu (27/2/2019), emiten berkode saham IMAS itu mencatatkan pendapatan Rp17,52 triliun secara tahunan 2018 atau meningkat 14,13% dari 2017 Rp15,35 triliun.
Namun, beban pokok perseroan mengalami peningkatan yang lebih besar dibandingkan dengan pendapatannya. Pada 2018 tercatat kenaikkan beban sebesar 14,90% dari Rp12,28 triliun pada 2017 menjadi Rp14,11 triliun.
Adapun, beban keuangan perseroan meningkat cukup tajam pada 2018 yakni sebesar 29% dari 2017 yang sebesar Rp872,59 miliar menjadi Rp1,13 triliun pada 2018.
Meski demikian, IMAS mengatongi laba kotor Rp3,40 triliun pada 2018, meningkat 11,11% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp3,06 triliun. Perseroan berhasil mencatatkan laba Rp108,13 miliar setelah tahun sebelumnya mencatatkan rugi Rp109,62 miliar.
Sebelumnya, manajemen Indomobil Sukses Internasional melepas 13.433 saham Seri C PT Nissan Motor Indonesia (NMI) kepada PT Tritunggal Intipermata yang merupakan pemegang 18,17% saham IMAS.
Manajemen menilai kerugian yang dialami NMI dinilai membebani laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian perseroan sehingga mengurangi kinerja perseroan untuk meningkatkan keuntungan.
Transaksi afiliasi tersebut disepakati senilai Rp135 miliar atau berada di atas nilai pasar wajar Rp133,87. Dengan transaksi tersebut rugi atas kinerja NMI tidak lagi terkonsolidasi ke kinerja perseroan.