Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekor Baru, Emas Sentuh Level Tertinggi dalam 5 Tahun

Emas berhasil sentuh level tertinganya dalam 5 tahun terakhir pada perdagangan Rabu (20/6/2019) setelah The Fed memberikan sinyal kemungkinan untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara
Harga emas berjangka naik di Divisi COMEX New York Mercantile Exchange./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Emas berhasil sentuh level tertinganya dalam 5 tahun terakhir pada perdagangan Rabu (20/6/2019) setelah The Fed memberikan sinyal kemungkinan untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Kamis (20/6/2019) hingga pukul 14.51 WIB, harga emas di pasar spot bergerak pada level US$1.382,49 per troy ounce, menguat 1,62%. Sepanjang tahun berjalan, emas bergerak menguat 7,8%.

Sementara itu, harga emas di bursa Comex bergerak menguat 2,68% menjadi US$1.384,9 per troy ounce. Secara year to date, emas telah bergerak 4,94%.

Pada pertengahan perdagangan emas menyentuh level US$1.394,11 per troy ounce, tertinggi sejak 17 Maret 2014.

Analis Phillip Futures Benjamin Lu mengatakan bahwa sinyal pemotongan suku bunga oleh The Fed telah mendorong dolar AS bergerak melemah setelah sempat reli karena perkembangan positif dari perang dagang antara AS dan China.

"Akibat hal ini, investor menargetkan emas untuk mencapai US$1.400 per troy ounce dan kuncinya adalah dengan mempertahankan momentum ini sepanjang minggu ini," ujar Benjamin seperti dikutip dari Reuters, Kamis (20/6/2019).

Dia mengatakan, dalam jangka penjang emas akan sulit untuk tetap bergerak di atas US$1.400 per troy ounce karena dibayangi harapan kondisi yang lebih baik bagi aset berisiko karena penurunan suku bunga sehingga investor berpindah ke  ekuitas.

Adapun, The Fed mengatakan bahwa pihaknya siap untuk memerangi risiko ekonomi global dan domestik yang sedang bergejolak dengan menurunkan suku bunga yang akan dimulai pada awal bulan depan.

Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya ketegangan perdagangan dan meningkatnya kekhawatiran terkait inflasi yang lemah.

Sebagai informasi, suku bunga yang lebih rendah akan membuat dolar melemah dan emas menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lainnya.

Kepala Penelitian Pepperstone Melbourne Chris Weston mengatakan bahwa penguatan emas kali ini menunjukkan laju yang sangat bullish. Pasalnya, emas menguat melawan hampir semua mata uang.

"Ini benar-benar momentum perdagangan. Emas diperdagangkan di level tertinggi dalam beberapa tahun, Dengan emas yang menguat di setiap mata uang, bagi saya pasar ini benar-benar bullish," papar Weston. 

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas dalam dolar Australia telah berhasil melampaui di atas 2.000 dolar Australia untuk pertama kalinya, mencapai rekor tertinggi sejak 2005.

Sementara itu, harga emas dalam euro menguat 1,03% menjadi 1.223,75 euro per troy ounce, harga emas dalam pound sterling juga menguat 1% menjadi 1.086,99 per troy ounce, dan harga emas dalam yen menguat 1,22% menjadi 148.868,25 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper