Bisnis.com, JAKARTA--Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) berpendapat bahwa outlook industri reksa dana saham pada semester II/2019 nanti bakal lebih positif ketimbang pada paruh pertama.
Hal itu disampaikan oleh Legowo Kusumonegoro, Presiden Direktur Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), di sela-sela pemilihan ketua Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia (PWMII).
“Positif karena kami melihat orang sudah mulai jenuh dengan berita-berita dunia, kok tidak selesai-selesai. Semua sudah price in dan semua berharap membaik,” katanya di Jakarta, Senin (17/6/2019).
Dirinya menjelaskan, MAMI menilai positif segala perkembangan yang ada di domestik seiring dengan penantian hasil Pemilu dari Sidang MK.
Adapun hasil Pemilu memang digadang-gadang sebagai tolok ukur waktu investor akan kembali masuk ke pasar modal.
Adapun untuk jangka panjang, Legowo menilai valuasi saham tanah air tetap menarik, apalagi dengan pemeringkatan yang ikut positif dari Lembaga Pemeringkat Internasional S&P untuk Indonesia. Bahkan, hal itu pun membuat aset obligasi menjadi lebih menarik lagi.
Namun demikian, transaksi di bursa yang masih banyak dipengaruhi oleh investor asing tetap membuat volatilitas masih akan sangat tinggi dalam jangka pendek.
“Yang ingin saya highlight secara jangka panjang, valuasi dari saham-saham kita menarik, investasi ke saham untuk jangka panjang sangat menarik, obligasi tetap menarik, tetapi secara jangka pendek untuk saham volatilitasnya masih sangat kita cermati,” imbuh Legowo.
Dirinya pun menjagokan saham-saham di sektor yang defensif namun enggan menjelaskan lebih lanjut.
Selain itu, MAMI juga melihat beberapa perusahaan dan sektor yang valuasinya menarik saat ini. Bahkan, manajer investasi yang mengelola dana Rp70 triliun per akhir kuartal I/2019 tersebut telah berinvestasi di perusahaan dan sektor tersebut mengingat investornya kebanyakan merupakan investor jangka panjang.
Prihatmo Hari Mulyanto kembali terpilih sebagai ketua Perkumpulan Wakil Manajer Investasi Indonesia (PWMII).