Bisnis.com, JAKARTA—Emiten kapal dan pelayaran PT Wintermar Offshore Marine Tbk. (WINS) mengantongi kontrak berjalan senilai US$75,8 juta.
Dengan estimasi nilai tukar Rp14.400 per dolar AS, maka kontrak yang didapatkan mencapai Rp1,09 triliun.
Dalam siaran pers, Selasa (21/5/2019), Direktur Utama WINS Sugiman Layanto menyampaikan, industri kapal penunjang lepas pantai kondisinya sedang membaik.
Ketika harga minyak telah menguat dan pengeluaran global untuk eksplorasi dan produksi hulu migas meningkat, Wintermar mengharapkan tahun yang lebih kuat pada tahun 2020.
Perusahaan sudah mengantongi kontrak senilai US$75,8 juta per Maret 2019. Nilai kontrak meningkat dari akhir 2018 sebanyak US$59 juta.
Namun demikian, utilisasi kapal perseroan baru mencapai 48% pada kuartal I/2019, atau melesu dari rata-rata 2018 sekitar 60%. Penurunan utilisasi armada disebabkan pelanggan masih wait and see terkait penyelenggaraan Pilpres.
“Kami harapkan ada perbaikan utilitas armada pada semester II/2019,” paparnya.
Pada kuartal I/2019, pendapatan perseroan menurun 3% menjadi US$12,3 juta dari kuartal IV/2018 sebesar US$12,6 juta.
Namun, EBITDA melonjak menjadi US$3,99 juta dari sebelumnya US$1,91 juta akibat biaya bahan bakar dan perawatan yang lebih rendah.
Manajemen masih optimistis dengan kinerja perusahaan pada 2019. Pasalnya, memanasnya harga minyak akan mendorong kegiatan eksplorasi, sehingga menambah kebutuhan kapal.
Pertamina Hulu Energi juga telah mengambil beberapa konsesi di Indonesia, dan berencana mengebor 57 sumur eksplorasi dan 345 sumur pengembangan pada 2019.