Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah menguat tipis, Kamis (16/5/2019), melanjutkan kenaikan ke sesi ketiga berturut-turut, didorong oleh ketegangan di Timur Tengah yang memunculkan kekhawatiran potensi gangguan pasokan.
Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 11.39 WIB, harga minyak menguat 0,56% atau 0,35 poin ke level US$62,37 per barel. Sementara itu, harga Brent naik 0,46% atau 0,33 poin ke level US$72,10 per barel. Brent ditutup naik 0,7% pada perdagangan Rabu (15/5/2019). Sedangkan WTI ditutup menguat 0,4%.
Para analis menilai harga minyak mendapat sokongan dari meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Hal itu ditandai dengan helikopter yang membawa staf AS dari kedutaan Amerika di Baghdad, Rabu (16/5), karena kekhawatiran tentang ancaman dari Iran.
“[Tensi di Timur Tengah telah meningkat], dengan AS siap untuk menggunakan tekanannya kepada Teheran dan mengevakuasi keduataan mereka di Irak, karena faktor keamanan,” kata Alfonso Esparza, analis senior OANDA seperti dikutip dari Reuters, Kamis (16/5/2019).
Meskipun demikian, sebuah kejutan muncul dari meningkatnya stok minyak AS. Hal itu telah berpotensi menurunkan harga minyak.
Energy Information Administration (EIA) mengumumkan, persediaan minyak mentah AS secara tak terduga naik pada pekan lalu ke level tertinggi sejak September 2017, sementara stok bensin berkurang lebih dari perkiraan.
Tercatat stok minyak mentah membengkak 5,4 juta barel, mengejutkan para analis yang memperkirakan penurunan sebanyak 800.000 barel per hari.