Bisnis.com, JAKARTA - Emiten produsen kantong plastik bermerek, PT Panca Budi Idaman Tbk. menyiapkan strategi untuk mencetak pertumbuhan laba pada kuartal II/2019, setelah tertekan pada kuartal sebelumnya.
Pada kuartal I/2019, emiten dengan kode saham PBID ini membukukan kenaikan penjualan sebesar 22,26% menjadi Rp1,21 triliun. Namun, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 18,59% menjadi Rp63,62 miliar.
Sekretaris Perusahaan Panca Budi Idaman Lukman Hakim mengatakan, laba bersih yang tertekan pada kuartal pertama tahun ini seiring dengan strategi perusahaan melakukan penetrasi di sejumlah wilayah. Perseroan memperbesar pangsa pasar di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Indonesia Bagian Timur.
"Kami berkompetisi dengan regional player sehingga harga bersaing. Mereka sudah eksis sedang kami harus berkompetisi," jelasnya pada Senin (13/5/2019).
Penjualan PBID berasal dari segmen kantong plastik sebesar Rp652,86 miliar atau tumbuh 13,14%, diikuti segmen biji plastik Rp500,59 miliar atau tumbuh 34,33%, dan lainnya Rp51,93 miliar atau tumbuh 42,86%. Pasar lokal mendominasi penjualan sebesar 97,43%, sedangkan 2,57% lainnya merupakan penjualan ekspor.
Lukman optimistis perseroan dapat membukukan pertumbuhan laba bersih pada kuartal berikutnya seiring dengan strategi perseroan memoles kinerja. Di samping memperluas pangsa pasar dan jangkauan distribusi, perseroan melakukan efisiensi.
Baca Juga
Saat ini perseroan juga tengah meningkatkan kapasitas produksi dari 91.000 ton menjadi 122.000 ton per tahun. Penambahan kapasitas produksi itu berasal dari pengembangan pabrik di Pemalang Jawa Tengah berkapasitas sebesar 27.000 ton per tahun yang bakal beroperasi pada akhir 2019, serta akuisisi pabrik di Johor Malaysia berkapasitas sebesar 4.000 ton per tahun yang bakal beroperasi mulai Juli 2019.
Saat ini, emiten dengan kode saham PBID itu, mengoperasikan 7 fasilitas produksi di Tangerang, Medan, dan Jawa Tengah dengan total kapasitas produksi sebesar 91.000 ton per tahun.
"Untuk kuartal II, ada peningkatan dari sektor makanan minuman yang inline dengan sektor kami," katanya.