1. Jadi Polemik di Lapkeu GIAA, Mahata Yakin Bisa Raup US$1,5 Miliar
Dalam beberapa pekan terakhir, nama Mahata Aero Teknologi begitu populer di industri penerbangan nasional. Perusahaan rintisan itu terseret ke dalam pusaran polemik laporan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA)
Pasalnya, bagaimana mungkin Mahata sebuah perusahaan yang baru didirikan pada 3 November 2017 dengan modal tidak lebih dari Rp10 miliar, baca selengkapnya di sini
2. Produsen Sari Roti (ROTI) Bagi Dividen Tunai Rp59,72 Miliar
Pemilik merek dagang Sari Roti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk. membagikan dividen tunai sebesar Rp59,72 miliar atau 35% dari laba bersih 2018.
Penetapan jumlah dividen ini diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2018 dan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) 2019 yang digelar pada Rabu (8/5/2019). Baca selengkapnya di sini
3. Inalum Serap Saham Treasury Bukit Asam (PTBA)
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero), induk Holding BUMN Industri Pertambangan, mulai menyerap saham saham treasury atau saham simpanan milik entitas anak PT Bukit Asam Tbk., Rabu (8/5/2019).
“Iya sudah [mulai penyerapan saham treasury Bukit Asam],” ujar Corporate Secretary Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Rendi Witular, Rabu (8/5/2019). Baca selengkapnya di sini
4. Aksi Beli Turun Drastis, Investasi Reksa Dana Kalah Saing dengan SBR?
Turunnya pembelian bersih atau net subscription reksa dana pada April 2019 dinilai karena ‘kalah saing’ dengan penerbitan surat berharga ritel yang diterbitkan oleh pemerintah.
Alvin Pattisahusiwa, Direktur Utama PT Mandiri Manajemen Investasi, menilai kemungkinan dari penurunan net subscription reksa dana disebabkan oleh penerbitan instrumen surat berharga negara seri saving bond retail (SBR) oleh pemerintah. Baca selengkapnya di sini
5. Manfaatkan Momen Ramadan & Lebaran, Buyung Poetra (HOKI) Optimistis Panen Laba
Emiten produsen beras premium, PT Buyung Poetra Sembada Tbk. optimistis dapat mencetak pertumbuhan laba pada kuartal II/2019, setelah tertekan pada kuartal pertama.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2019 unaudited, penjualan bersih perseroan tercatat Rp398,62 miliar atau tumbuh 4,78% secara tahunan. Baca selengkapnya di sini