1. NASA Rugi US$700 Juta Gara-gara Aluminium Bahan Roket Rusak
Badan Penerbangan dan Antariksa AS atau National Aeronautics and Space Administration (NASA) mencatatkan kerugian hingga lebih dari US$700 juta akibat gagalnya dua misi peluncuran satelit NASA yang menggunakan bahan aluminium rusak.
Adapun, bahan aluminium rusak tersebut dipasok oleh salah satu top produsen aluminium terbesar di dunia, Norsk Hydro ASA. Baca selengkapnya di sini
2. ADRO Sebut Bisnis Batu Bara Masih Menantang Tahun Ini
PT Adaro Energy Tbk. memperkirakan kinerja keuangan tahun ini masih akan menghadapi sejumlah tantangan, termasuk dari tren penurunan harga batu bara.
Harga batu bara sempat naik pada awal 2018, tapi kemudian melemah kembali pada akhir tahun lalu. Baca selengkapnya di sini.
3. Pasokan Minyak OPEC Merosot ke Level Terendah Sejak 2015
Suplai minyak OPEC mencapai level terendah dalam 4 tahun terakhir pada bulan lalu, setelah menyusut 900.000 barel per hari dari produksi Maret 2019.
Survei Reuters menunjukkan hal tersebut terjadi karena penurunan yang tak disengaja terkait sanksi atas Iran dan Venezuela, serta penghentian produksi oleh eksportir utama Arab Saudi. Baca selengkapnya di sini.
4. Pasar Asia Libur May Day, Emas Tertekan
Emas tertekan akibat menguatnya pasar ekuitas AS di tengah libur Hari Buruh di sebagian besar pasar Asia, menjelang keputusan Federal Reserve terkait dengan kemungkinan pemangkasan suku bunga.
Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan Rabu (1/5/2019) pukul 13.37 WIB, harga emas di bursa Comex bergerak melemah 0,42 persen, baca selengkapnya di sini.
5. Obligasi Jatuh Tempo, AKR Corporindo (AKRA) Lunasi Pakai Kas Internal
PT AKR Corporindo Tbk. berencana melunasi utang obligasi yang bakal jatuh tempo pada tahun ini senilai Rp874,84 miliar dengan menggunakan kas internal.
Presiden Direktur AKRA Haryanto Adikoesoemo mengungkapkan bahwa utang obligasi yang jatuh tempo mayoritas ada pada Desember 2019. Baca selengkapnya di sini.