Bisnis.com, JAKARTA — Laba PT Pelita Samudera Shipping Tbk. tergerus 17,02% selama periode kuartal I/2019.
Emiten berkode saham PSSI tersebut mencatatkan penurunan laba menjadi US$2,19 juta dari tahun sebelumnya yang tercatat US$2,64 juta. Pendapatan kuartal I/2019 mencapai US$17,65 jut, atau tumbuh 9% dari US$16,16 juta di kuartal I/2018.
Sementara itu, tarif pelanggan mengalami kenaikan untuk segmen kapal tunda dan tongkang serta Floating Loading Facility (FLF) yang berkontribusi terhadap naiknya pendapatan pada kuartal I/2019 sebesar 9%.
Namun margin laba bruto mengalami penurunan sebesar 8%. Penurunan tersebut terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar, upah crew kapal, serta depresiasi kapal yang sejalan dengan penambahan aset kapal sebagai bagian dari program ekspansi armada.
“Kenaikan pendapatan di kuartal I/2019 sangat memuaskan di tengah turunnya harga batu bara dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” kata manajamen Pelita Samudera Shipping dalam keterangan resminya, Selasa (30/4/2019).
Perseroan memulai lini bisnis baru di kapal cargo curah (Mother Vessel) pada akhir kuartal I/2018. Segmen MV telah berkontribusi sebesar 250.000 metrik ton dari total volume keseluruhan sebesar 7,8juta metrik ton di kuartal I/2019.
Total kapasitas pengangkutan MV pada kuartal I/2019 sebesar 174.600 DWT dibandingkan 31,000 DWT dengan tahun sebelumnya. Perseroan baru saja menyelesaikan transaksi pembelian kapal MV kelas handysize sehingga hingga saat ini total kapal kargo curah yang dimiliki sebanyak 5 MV, yang 3 MV baru mulai beroperasi di kuartal I/2019.