Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pelayaran, PT Pelita Samudera Shipping Tbk. mencatatkan kenaikan tajam pada laba bersih 2018.
Dalam laporan keuangan yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, pendapatan emiten berkode saham PSSI tersebut pada 2018 tercatat US$63,56 juta, mendapatkan kenaikan 29,7% dari US$49 juta pada 2017.
Beban pokok pendapatan perseroan pada 2018 senilai US$47,29 juta, meningkat 22,9% dari tahun sebelumnya yakni US$38,46 juta
Adapun, laba kotor naik 54,2% menjadi US$16,26 juta pada 2018 dari US$10,54 juta pada 2017. Sementara itu, beban operasi perseroan pada 2018 US$5,07 juta, meningkat 32% dari tahun sebelumnya US3.83 juta.
Dengan demikian, perseroan mengantongi laba bersih US$14,01 juta, meningkat tajam hampir empat kali lipat dari US$3,92 juta pada 2017.
“Kenaikan volume dan tarif dari kapal tunda dan tongkang (TNB) dan mulainya lini bisnis baru kapal induk (MV) berkontribusi besar terhadap kinerja pendapatan perseroan,” ujar Sekretaris Perusahaan Pelita Samudera Shipping Imelda Agustina Kiagoes, Senin (25/3/2019).
Sementara itu, meningkatnya beban pendapatan perseroan disebabkan oleh meningkatnya utilisasi dan volume angkut. Hal itu membuat perseroan menambah jumlah armada dengan sistem sewa.
Selain itu, pada 2018, banyak kapal milik perseroan yang sudah harus memasuki masa perawatan. “Jadi beban kita meningkat untuk sejalan dalam meningkatkan pendapatan,” pungkasnya.
Adapun, perseroan menargetkan pendapatan bersih untuk tumbuh sekitar 25%—30% dengan pertumbuhan EBITDA sekitar 28%—30% pada 2019.