Bisnis.com, JAKARTA - Praktisi saham Ellen May menyarankan agar gaji yang dihasilkan sebaiknya digunakan untuk berinvestasi saham. Dengan berinvestasi, ada yang sekadar ingin memperoleh tambahan penghasilan, ada juga yang tujuannya untuk dana pensiun di hari tua.
Selain itu, berinvestasi juga bisa untuk mempersiapkan dana pendidikan. Investasi aset juga bertujuan mencapai kebebasan finansial. Arti kebebasan finansial, ujar Ellen, bisa memenuhi kebutuhan atau gaya hidup yang diinginkan, bahkan dengan passive income.
"Uang yang kita miliki bisa membantu mendapatkan pendapatan yang lebih," ujarnya.
Untuk berinvestasi saham tidak membutuhkan modal yang besar, namun kelipatannya yang berganda. Apabila memilih perusahaan blue chips, harganya biasa di atas Rp5.000 per lembar saham. Denagn saham seharga itu maka investor membutuhkan uang sebesar Rp500 ribu untuk membeli satu lot (100 lembar) belum termasuk fee beli.
Ketika membeli saham, jangan lupa cek fundamental perusahaan serta tren harganya dengan menggunakan analisis teknikal. Saya menganjurkan untuk tidak membeli saham di bawah nominal Rp50 per lembar karena ada risiko likuidasi. Besar kecilnya modal yang dimiliki investor menurut saya sangat mempengaruhi strategi mengelola keuangan dan juga diversifikasi portofolio saham.
Semakin kecil modal, sebaiknya akan terkonsentrasi. Sebaliknya, jika modal yang diinvestasikan dalam jumlah besar, maka investor mempunyai kesempatan untuk semakin terdiversifikasi.
Apa itu diversifikasi?
Upaya meminimalisir risiko kerugian dengan mengalokasikan dananya diberbagai instrumen finansial. Namun, sebelum memulai aksi jual beli saham, ketahui dulu cara berinvestasinya. Langkah pertama, daftar ke perusahaan efek atau sekuritas untuk membuka rekening. Sama seperti kita membuka rekening tabungan di bank.
Dengan membuka rekening efek maka otomatis sudah tercatat dalam pembukuan perusahaan efek yang terdaftar di PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).
Langkah-langkah membuka rekening:
1. Hubungi perusahaan efek atau sekuritas yang kamu pilih.
2. Isi formulir pendaftaran beserta data pribadi dan juga formulir pembuatan Rekening Dana Investor (RDI).
3. Lampirkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) serta buku tabungan.
4. Setelah proses yang diminta sudah dilakukan maka kembalikan formulirnya dan tunggu proses administrasi sampai kode nasabah jadi. Biasanya berkisar tiga hari sampai satu minggu, itupun tergantung masing-masing sekuritas.
5. Setelah ada pemberitahuan kode nasabah, maka si nasabah boleh menyetor sejumlah uang yang ingin diinvestasikan. Biasanya sih minimal Rp5 juta untuk pembukaan saham, tetapi kembali lagi dari aturan sekuritas masing-masing. Bahkan ada juga perusahaan sekuritas yang menawarkan pembukaan rekening hanya Rp100 ribu saja.
Dikatakan, nasabah boleh memiliki dua rekening atau lebih. Kepemilikan saham dari sekuritas yang berbeda-beda dengan nama pemilik yang sama akan tercatat dan dapat diakses dengan menggunakan kartu ID AKSes di www.ksei.co.id.
Ellen May menyarankan beberapa emiten yang secara fundamentalnya kuat dan sangat bagus untuk berinvestasi saat gajian tiba serta memberikan keuntungan, antara lain:
- PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
- PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
- PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI)
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
- PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)
Dan masih banyak lagi perusahaan blue chips lainnya yang dijamin bakal "cuan" bagi para investor. Jadi, nggak sia-sia deh gajinya digunakan, bakal membuat kantong dompetmu isinya berlipatganda. Selamat mencoba berinvestasi saham.