Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indeks S&P 500 dan Dow Jones Melemah, Nasdaq Naik

Indeks S&P 500 di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir di posisi lebih rendah pada perdagangan Kamis (25/4/2019), terbebani penurunan saham industri dan kekhawatiran soal perlambatan pertumbuhan global.
Bursa AS Wall Street/Reuters-Carlo Allegri
Bursa AS Wall Street/Reuters-Carlo Allegri

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks S&P 500 di bursa Wall Street Amerika Serikat (AS) berakhir di posisi lebih rendah pada perdagangan Kamis (25/4/2019), terbebani penurunan saham industri dan kekhawatiran soal perlambatan pertumbuhan global.

Berdasarkan data Reuters, indeks S&P 500 ditutup turun tipis 0,04 persen atau 1,08 poin di level 2.926,17 dan indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,51 persen atau 134,97 poin ke level 26.462,08. Meski demikian, indeks Nasdaq Composite mampu berakhir naik 0,21 persen atau 16,67 poin di level 8.118,68.

Sektor industri turun 1,99 persen dengan saham 3M, United Parcel Service Inc., dan Raytheon Co. menjadi penekan terbesarnya setelah merilis laporan keuangan yang mengecewakan. Saham Fedex Corp juga merosot setelah laba UPS meleset dari perkiraan.

Saham 3M melorot hampir 13 persen, penurunan harian terbesarnya dalam lebih dari tiga dekade, setelah memangkas proyeksi laba 2019 dan mengumumkan rencana untuk memberhentikan 2.000 pekerja.

Di sisi lain, saham Amazon.com Inc mampu naik 1,7 persen pascapenutupan pasar setelah perusahaan ini melaporkan laba kuartal pertama yang melampaui estimasi, meskipun perkiraan pendapatan kuartal keduanya sebagian besar di bawah ekspektasi.

Sementara itu, saham Intel Corp turun 7 persen setelah produsen chip ini memprediksikan pendapatan kuartal saat ini yang di bawah perkiraan analis.

Namun saham Facebook Inc dan Microsoft Corp masing-masing naik 5,8 persen dan 3,3 persen setelah melaporkan hasil yang lebih baik dari perkiraan.

Penguatan pada raksasa media sosial Facebook mengerek indeks jasa komunikasi sebesar 1 persen serta menjadikannya kenaikan terbesar kedua di antara 11 sektor utama S&P.

“Sentimen berfluktuasi sebagai akibat dari beragam laporan pendapatan dan data. Kita akan terus melihat fluktuasi karena kemungkinan akan terus ada data dengan hasil yang beragam,” ujar Kristina Hooper, kepala strategi pasar global di Invesco, New York.

Dia juga menyebutkan tingkat klaim pengangguran AS yang tinggi serta penyusutan ekonomi Korea Selatan yang tak terduga sebagai sentimen yang berdampak pada pasar.

Meski ekspektasi untuk agregat laporan pendapatan perusahaan S&P untuk kuartal pertama membaik, investor terus bersikap hati-hati terhadap rilis laporan selanjutnya.

“Perkiraan kuartal kedua terus berkurang. Ini menunjukkan ada banyak kehati-hatian,” ujar Lindsey Bell, pakar strategi investasi di CFRA Research, New York.

“Kita masih dalam pendekatan wait and see mengenai arah ekonomi sehingga tidak ada yang mau mengambil langkah habis-habisan di pasar saat ini,” terangnya.

Pergerakan Bursa Wall Street 25 April

Indeks

Level

Perubahan (persen)

Dow Jones

26.462,08

-0,51

S&P 500

2.926,17

-0,04

Nasdaq

8.118,68

+0,21

Sumber: Reuters

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper