Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Lanjutkan Penguatan, Ditutup Terapresiasi 20 Poin

Rupiah lanjutkan penguatan dengan ditutup terapreasiasi pada perdagangan Jumat (12/4/2019) seiring dengan laju indeks dolar AS yang masih dalam tren penurunan.
Karyawati Bank Mandiri menghitung mata uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Selasa (12/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawati Bank Mandiri menghitung mata uang dolar AS dan rupiah di Jakarta, Selasa (12/2/2019)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Rupiah lanjutkan penguatan dengan ditutup terapreasiasi pada perdagangan Jumat (12/4/2019) seiring dengan laju indeks dolar AS yang masih dalam tren penurunan.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (12/4/2019), rupiah berhasil melanjutkan penguatan dengan ditutup naik menguat 20 poin atau 0,14% menjadi Rp14.120 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan enam mata uang mayor lainnya masih bergerak melemah, turun 0,31% menjadi 96,875.

Indeks dolar AS bergerak melemah meski data ekonomi negeri paman sam tersebut dirilis cukup positif pada Kamis malam (11/4/2019).

Sebelumnya, notulen dari hasil pertemuan The Fed untuk Maret yang dirilis Rabu malam (10/4/2019) memperkuat sikap dovish The Fed dengan memberikan sinyal bahwa bank sentral negeri paman tersebut tidak akan menaikkan suku bunganya pada tahun ini.

Hal tersebut telah menekan pergerakan dolar AS hingga saat ini.

Mengutip riset harian Asia Trade Point Futures, tercatat laju inflasi PPI AS periode Maret tumbuh 0,6% dan klaim pengangguran mingguan AS pun turun menjadi 196.000.

"Tampak kemajuan dalam perundingan dagang antara AS dan China serta solidnya kondisi fundamental ekonomi Indonesia, membuat rupiah masih kuat menahan gejolak di pasar global," tulis Asia Trade Point Futures seperti dikutip dalam risetnya, Jumat (12/4/2019).

Namun, pergerakan rupiah belum berada pada posisi aman dari aksi jual oleh investor mengingat harga komoditas unggulan ekspor Indonesia yang fluktuatif dapat menjadi katalis negatif bagi rupiah.

Ke depan investor akan fokus kepada rilis data konsumen AS untuk Maret 2019. Jika data yang dirilis tersebut lebih baik daripada perkiraan pasar, maka dolar AS memiliki potensi untuk menguat dan melemahkan rupiah.

Mata Uang Asia 12 April 2019
Mata UangNilaiPerubahanPersentase
USD/JPY111,910,25+0,22%
USD/IDR14.120-19,5-0,14%
USD/INR69,21130,285+0,41%
USD/SGD1,3542-0,002-0,15%
USD/TWD30,8780,017+0,06%
USD/KRW1.139,510,36+0,03%
USD/CNY6,7104-0,009-0,13%
USD/THB31,77-0,1-0,31%

Sumber: Bloomberg

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper