Bisnis.com, JAKARTA — Faktor politik terbukti tidak memiliki pengaruh terhadap kinerja pasar modal Indonesia serta sejumlah negara sejawat lainnya yang memiliki kapasitas dan struktur ekonomi yang serupa dengan Indonesia.
Poltak Hotradero, Senior Researcher Bursa Efek Indonesia, mengatakan bahwa hanya sedikit negara yang skala ekonominya bisa diperbandingkan dengan Indonesia, yakni India, Brazil, Turki dan Afrika Selatan.
Indonesia bersama keempat negara tersebut memiliki banyak persamaan dalam pola dinamika pasar modalnya, termasuk dalam hubungannya dengan dinamika politik yang terjadi di masing-masing negara, terutama saat pemilu.
Poltak mengatakan, dari data statistik yang dimiliki BEI, faktor politik terbukti tidak berpengaruh banyak pada performa ekonomi negara berkembang besar, seperti Indonesia dan keempat sejawatnya tersebut.
“Ini adalah suatu bentuk sekularisme ekonomi dan politik. Kita melihat ada suatu bentuk pematangan ekonomi di Idonesia, di mana sektor keuangan Indonesia terpisah dari faktor politik,” katanya dalam acara Market Outlook 2019 yang diselenggarakan Infobank dengan tema prospek dan tantangan investasi di pasar modal pasca pilpres, Kamis (11/4/2019).
Poltak menyimpulkan bahwa, minimnya pengaruh faktor politik terhadap ekonomi pada akhirnya juga tidak berpengaruh pada performa bursa saham negara-negara tersebut. Faktor yang lebih berpengaruh adalah tingkat bunga dan arus portofolio global.
Dirinya mencatat, kinerja pasar modal negara-negara tersebut sepanjang sejarah cenderung tetap positif selama periode pemilu. Dirinya memperkirakan, bila berkaca pada sejarah tersebut, tampaknya hal yang sama akan terjadi juga di Indonesia tahun ini.
Hal ini memberi harapan bahwa apapun yang terjadi dalam gejolak politik tidak lagi terlalu mengganggu ekonomi. Lagipula, investor asing sudah mengambil posisi beli di pasar modal Indonesia sepanjang awal tahun ini yang mencerminkan adanya kepercayaan mereka terhadap kestabilan kondisi ekonomi domestik tahun ini.
Selama ini, negara-negara berkembang utama ini mendapatkan alokasi investasi portofolio yang cukup besar dari investor global. Hal ini mendorong integrasi kuat antara pasar modal negara-negara berkembang ini dengan portofolio global.
“Bercermin pada pertumbuhan ekonomi dan event politik di masa lalu, maka aspek politik memiliki pengaruh relatif rendah pada ekonomi dan pasar modal Indonesia. Terdapat pola insuler,” katanya.