Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses mempertahankan reboundnya bahkan ditutup menanjak hampir 1% pada perdagangan hari ini, Selasa (9/4/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berakhir menguat 0,91% atau 58,61 poin di level 6.484,35 dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Senin (8/4), IHSG ditutup melemah 0,75% atau 48,28 poin di level 6.425,73, pelemahan hari kedua berturut-turut.
Kenaikan yang dibukukan pada akhir perdagangan hari ini adalah yang terbesar sejak 26 Maret. Indeks mulai rebound dari pelemahannya dengan dibuka naik 0,14% atau 8,88 poin di level 6.434,62 pagi tadi.
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.429,53 – 6.484,39. Seluruh sembilan sektor berakhir di wilayah positif, dipimpin sektor aneka industri (+1,77%), properti (+1,54%), dan perdagangan (+1,34%).
Dari 629 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 243 saham menguat, 156 saham melemah, dan 230 saham stagnan.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing naik 1,66% dan 1,99% menjadi pendorong utama penguatan IHSG pada akhir perdagangan hari ini.
Baca Juga
Aksi beli bersih oleh investor asing pun berlanjut pada perdagangan hari kelima beruntun. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, aksi beli bersih (net buy) tercatat Rp596,65 miliar pada perdagangan hari ini.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 rebound dan berakhir menguat 0,70% atau 3,97 poin di level 572,07, setelah ditutup melemah 0,39% atau 2,20 poin di posisi 568,10 pada Senin (8/4).
Indeks saham lainnya di Asia berakhir variatif. Di antara yang berakhir di zona hijau adalah indeks FTSE Straits Times Singapura (+0,31%), indeks Nikkei 225 Jepang (+0,19%), indeks Hang Seng Hong Kong (+0,27%), dan indeks indeks CSI 300 China (+0,45%)
Sementara itu, indeks Topix Jepang dan indeks Shanghai Composite China masing-masing berakhir melemah 0,09% dan 0,16%.
Bursa saham pasar negara berkembang (emerging market) secara keseluruhan mampu naik ke level tertingginya dalam delapan bulan pada perdagangan sore ini, setelah China melancarkan langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Otoritas China pada Senin (8/4/2019) menyatakan pemerintah akan melonggarkan pembatasan tempat tinggal di banyak kota kecilnya tahun ini serta meningkatkan pengeluaran infrastruktur.
Kebijakan tersebut menjadi dorongan terbaru untuk meningkatkan populasi perkotaan serta menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi yang melambat.
IHSG sendiri diperkirakan masih menunjukkan pola penguatan jangka panjang yang cukup besar. Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan penguatan terjadi di tengah gejolak nilai tukar dan harga komoditas yang masih berlangsung.
“Selain itu, rilis data perekonomian tentang penjualan ritel yang disinyalir akan terdapat peningkatan yang menunjukkan perekonomian dalan keadaan stabil, diharapkan dapat membantu mendorong kenaikan IHSG dalam jangka pendek,” papar William dalam risetnya.
Bersama IHSG, nilai tukar rupiah sukses mempertahankan reboundnya dan ditutup menguat 34 poin atau 0,24% di level Rp14.133 per dolar AS pada perdagangan hari ini, setelah berakhir melemah 34 poin di posisi 14.167 pada perdagangan Senin (8/4).
Saham-saham pendorong IHSG:
Kode | (%) |
UNVR | +1,66 |
ASII | +1,99 |
FREN | +13,04 |
BBCA | +0,54 |
BMRI | +0,99 |
Saham-saham penekan IHSG:
Kode | (%) |
HMSP | -1,10 |
RODA | -24,73 |
ZINC | -7,76 |
TLKM | -0,25 |
SMCB | -3,62 |
Sumber: Bloomberg