Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (9/4/2019).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,78% atau 49,90 poin ke level 6.475,63 pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya. Pada perdagangan Senin (8/4), IHSG berakhir melemah 0,75% atau 48,28 poin di level 6.425,73.
Indeks mulai rebound dari pelemahannya dengan dibuka naik 0,14% atau 8,88 poin di level 6.434,62 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.429,53 – 6.484,39.
Seluruh sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin sektor properti (+1,54%), perdagangan (+1,05%), dan pertanian (+0,83%).
Sebanyak 220 saham menguat, 130 saham melemah, dan 279 saham stagnan dari 629 saham yang diperdagangkan.
Saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang masing-masing naik 1,35% dan 0,93% menjadi pendorong utama penguatan IHSG siang ini.
Baca Juga
Indeks saham lainnya di kawasan Asia tampak bergerak variatif menjelang sejumlah agenda penting pekan ini seperti awal musim pelaporan kinerja keuangan korporasi di Amerika Serikat (AS) dan pertemuan soal Brexit.
Indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing turun 0,24% dan naik 0,07%, indeks Kospi Korea Selatan menguat 0,33%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing turun 0,06% dan naik 0,36%.
“Pasar sedang dalam kondisi wait and see, mencari katalis selanjutnya yang diharapkan akan membawa pasar saham bergerak lebih tinggi,” ujar Nick Twidale, chief operating officer di Rakuten Securities Australia, Sydney, seperti dikutip Bloomberg.
Pada perdagangan Senin (8/4/2019), indeks S&P 500 dan Nasdaq ditutup berbalik ke zona positif. Meski demikian, kenaikannya tertahan oleh jatuhnya sektor industri menjelang musim laporan pendapatan kuartal pertama.
Indeks S&P 500 naik 3,03 poin atau 0,10% ke level 2.895,77, Nasdaq Composite menguat 15,19 poin atau 0,19% ke 7.953,88, sedangkan Dow Jones Industrial Average ditutup melemah 83,97 poin atau 0,32% ke level 26.341,02.
“Kabar apa pun mengenai perundingan perdagangan AS-China dan pertemuan mendatang antara Uni Eropa dan China dapat benar-benar mulai menambah sedikit volatilitas pada pasar,” tambah Twidale.