Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peluang Emisi Obligasi Global Kian Terbuka

Stabilnya kondisi ekonomi global memberi peluang bagi korporasi dalam negeri untuk menjajaki peluang penerbitan obligasi global tahun ini, setelah sepanjang tahun lalu mengalami tekanan bisnis karena volatilitas global.
Obligasi/Ilustrasi
Obligasi/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA—Stabilnya kondisi ekonomi global memberi peluang bagi korporasi dalam negeri untuk menjajaki peluang penerbitan obligasi global tahun ini, setelah sepanjang tahun lalu mengalami tekanan bisnis karena volatilitas global.

Fikri C. Permana, Ekonomi Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo mengatakan risiko global kini makin rendah karena The Fed menunjukkan sikap yang semakin dovish terhadap kebijakan suku bunganya.

The Fed berpotensi tidak lagi menaikkan suku bunganya tahun ini. Hal tersebut meredakan gejolak global dan mendorong kinerja mata uang rupiah lebih stabil, seiring mulai beralihnya investor asing ke pasar negara-negara berkembang.

Secara umum, kondisi ekonomi domestik pun akan stabil tahun ini, sehingga menjadi momentum yang baik untuk berekspansi. Inflasi cukup rendah dan Bank Indonesia pun kemungkinan akan menurunkan suku bunga acuan tahun ini.

Fikri mengatakan, kondisi ini dapat dimanfaatkan korporasi untuk menjajaki sumber pembiayaan luar negeri, termasuk melalui emisi obligasi global. Pasalnya, tren yield surat utang global, terutama Amerika Serikat, Kanada dan Jerman, juga sedang turun.

Ini memberi kesempatan bagi korporasi untuk menikmati biaya dana yang murah di pasar global. “Hanya saja, emiten perlu mewaspadai  kemungkinan peningkatan risiko jangka pendek yang mulai terlihat dari kondisi yield curve US Treasury yang inverted [terbalik],” katanya, Rabu (27/3/2019).

Bagi pasar obligasi domestik, kondisi invesrted yield curve US Treasury ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk meminimalisir dampaknya terhadap kondisi pasar surat utang dalam negeri.

Sejumlah korporasi sudah menunjukkan minat untuk mulai menerbitkan obligasi global. BBRI menjadi yang pertama menerbitkan obligasi global senilai US$500 juta bulan ini. Selanjutnya, BMRI dan BBTN juga memiliki rencana serupa, dengan target masing-masing US$1 miliar dan US$300 juta.

Fikri mengatakan, minat emiten untuk menerbitkan obligasi global di awal tahun ini kelihatannya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek pembayaran dividen kepada pemegang saham asing mereka.

Dirinya menilai langkah penerbitan obligasi global ini akan positif pula dampaknya terhadap ekonomi domestik, sebab hal tersebut akan menambah supply dollar dalam negeri. Ini membantu menopang stabilitas nilai tukar rupiah.

Korporasi lainnya yang juga berencana untuk menerbitkan obligasi global misalnya PLN. Kondisi ekonomi yang membaik mendukung langkah korporasi untuk menerbitkan obligasi global dalam rangka menambah modal untuk impor barang-barang produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper