Bisnis.com, JAKARTA - Emiten air minum dalam kemasan PT Sariguna Primatirta Tbk. mencatatkan penjualan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp831,10 miliar dan sebesar Rp63,62 miliar pada 2018.
Berdasarkan laporan keuangan Sariguna Primatirta 2018 audited yang dirilis pada Senin (25/3/2019), penjualan bersih emiten dengan kode saham CLEO ini tumbuh 35,21% dibandingkan dengan penjualan bersih sebesar Rp614,677 miliar pada 2017.
Segmen botol memberikan kontribusi terbesar sebesar 37,02% terhadap penjualan bersih, diikuti galon sebesar 34,80%, gelas sebesar 27,85%, dan lain lain sebesar 0,32%.
Penjualan di segmen botol tumbuh 49,25 secara tahunan menjadi Rp307,67 miliar. Di segmen galon, penjualan tumbuh 22,45% menjadi Rp289,26 miliar.
Adapun, penjualan di segmen gelas tumbuh 66,76% menjadi Rp231,48 miliar. Dan lain-lain turun 85,37% menjadi Rp2,69 miliar.
Beban pokok penjualan tercatat Rp562,46 miliar, naik 44,64% dari Rp388,88 miliar pada 2017. Beban penjualan sebesar Rp104,90 miliar atau naik 8,15% secara tahunan.
Adapun, beban umum dan administrasi sebesar Rp55,70 miliar, beban keuangan sebesar Rp23,06 miliar, selisih kurs sebesar Rp746,18 juta, rugi penjualan dan pelepasan aset tetap sebesar Rp5,87 miliar, lain-lain bersih Rp1,69 miliar, dan pendapatan sewa Rp5,16 miliar.
Dengan demikian, laba sebelum beban pajak final dan pajak penghasilan sebesar Rp81,83 miliar. Adapun, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp63,62 miliar pada 2018 atau tumbuh 26,09% dari Rp50,17 miliar pada 2017.
Jumlah aset perseroan pada 2018 tercatat Rp833,93 miliar, meningkat 26,18% dibandingkan dengan jumlah aset pada 2017 sebesar Rp660,92 miliar. Adapun, jumlah liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp198,46 miliar dan Rp635,48 miliar.