Bisnis.com, JAKARTA — Emiten distribusi gas PT Aneka Gas Industri Tbk. telah menyelesaikan proses penawaran umum obligasi berkelanjutan I tahap III tahun 2019. Hasil obligasi ini akan digunakan untuk refinancing utang jatuh tempo perseroan pada tahun ini.
Direktur Utama Aneka Gas Industri Rachmat Harsono mengatakan bahwa sebagian hasil obligasi akan digunakan untuk refinancing pinjaman bank yang jatuh tempo pada kuartal I/2019 dan kuartal II/2019 yakni sebesar Rp240 miliar. Adapun, Rp50 miliar sisanya akan digunakan untuk belanja modal.
Emiten dengan kode saham AGII itu, menyebut penawaran obligasi tersebut telah oversubscribe, kendati tidak disebutkan angkanya.
"Digunakan untuk refinancing utang jatung jatuh tempo pada Q1 [kuartal I] dan Q2 [kuartal II] sejumlah Rp240 miliar dan Rp50 miliar untuk belanja modal. Bisa dibilang begitu [oversubscribe] ," katanya, Senin (18/3/2019).
Melalui keterbukaan informasi di BEI pada Jumat (15/3/2019), PT Aneka Gas Industri Tbk. melaporkan telah menyelesaikan proses penawaran umum obligasi berkelanjutan I tahap III tahun 2019 sebesar Rp180 miliar.
Jumlah pokok obligasi yang diterbitkan pada tanggal emisi terdiri dari dua seri yakni seri A senilai Rp164 miliar dengan tingkat bunga 11% per tahun. Jangka waktu obligasi seri A adalah 3 tahun dengan pembayaran obligasi penuh pada saat jatuh tempo.
Baca Juga
Adapun, seri B senilai Rp16 miliar dengan tingkat bunga Rp11,5% per tahun dengan jangka waktu obligasi 5 tahun dan pembayaran dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo. Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan.
Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada 19 Juni 2019. Sementara itu, pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus tanggal pelunasan pokok obligasi masing-masing seri yakni 19 Maret 2022 untuk obligasi seri A dan 19 Maret 2024 untuk obligasi seri B.
Lebih lanjut, untuk penerbitan sukuk ijarah berkelanjutan I tahap III tahun 2019 sebesar Rp110 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp12,1 miliar per tahun dihitung dari jumlah sisa imbalan ijarah sebesar Rp110 juta per Rp1 miliar per tahun yang berjangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.
Cicilan imbalan ijarah dibayarkan setiap kuartal Pembayaran cicilan imbahan ijarah pertama akan dilakukan 19 Juni 2019. Sedangkan, pembayaran cicilan imbalan ijarah terakhir sekaligus tanggal pembayaran kembali sisa imbalan ijarah pada 19 Maret 2022.