Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah emiten kosmetik akan memacu penjualan guna meraih pertumbuhan positif sepanjang 2019, setelah raihan penjualan pada 2018 tertekan.
PT Mandom Indonesia Tbk. merupakan salah satu contohnya. Hasil usaha 2018 unaudited Mandom Indonesia menunjukkan penjualan sebesar Rp2,65 triliun, turun 2,21% dibandingkan dengan penjualan audited 2017 sebesar Rp2,71 triliun.
Penjualan domestik berkontribusi sekitar 73,64% terhadap penjualan 2018. Penjualan domestik tahun lalu turun 5,80% dibandingkan dengan penjualan domestik tahun sebelumnya sebesar Rp2,07 triliun.
Adapun, penjualan ekspor berkontribusi sebesar 26,36% terhadap penjualan 2018. Penjualan ekspor naik 8,99% dibandingkan dengan penjualan ekspor tahun sebelumnya sebesar Rp640,44 miliar. Laba bersih 2018 sebesar Rp173,05 miliar, turun 3,39% dibandingkan dengan laba bersih tahun sebelumnya sebesar Rp179,13 miliar.
Corporate Secretary PT Mandom Indonesia Tbk. Alia Dewi mengatakan, penjualan domestik yang menurun pada tahun lalu salah satunya karena perubahan pola belanja konsumen. Adapun, penjualan ekspor meningkat salah satunya ada pengaruh penguatan mata uang dollar Amerika Serikat dan Yen.
Sebagai informasi, per 31 September 2018 penjualan ekspor dikontribusikan dari penjualan ke Uni Emirat Arab sebesar 8%, Jepang sebesar 6%, serta lainnya seperti Malaysia, Thailand, Filipina, India, Singapura, Korea, Vietnam, Cina, Hongkong, dan Taiwan.
Lebih lanjut, perseroan mengincar penjualan tumbuh 5%-10% pada tahun ini atau sekitar Rp2,78 triliun-Rp2,92 triliun. Sedangkan, penjualan domestik ditargetkan tumbuh dua digit sepanjang tahun ini.
Emiten dengan kode saham TCID ini, akan fokus mengoptimalkan kepada pasar eksisting. Perseroan tidak berencana menambah pasar baru tahun ini, baik domestik maupun ekspor.
Alia menjelaskan, perseroan akan meluncurkan beberapa produk baru fast moving di segmen perawatan rambut, kulit, rias, maupun wangi-wangian. TCID juga akan lebih aktif melakukan promosi secara digital, serta banyak melakukan kegiatan pemasaran di tingkat konsumen.
Perseroan optimistis mampu membukukan target penjualan sepanjang tahun ini, di tengah pasar kosmetik di Indonesia yang semakin ketat. Optimisme ini sejalan dengan strategi perusahaan yang meluncurkan produk sesuai tren dan keinginan konsumen.
"Ditambah ada rencana beberapa produk baru. Kami juga berharap kondisi pasar konsumen lebih baik karena secara makroekonomi Indonesia cukup bagus," imbuhnya.