Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perkebunan asal Sumatra Utara, PT Mahkota Group Tbk. (MGRO) membukukan kenaikan produksi CPO hingga 11,5% secara tahunan menjadi 16.131 ton pada Januari 2019.
Sekretaris Perusahaan Mahkota Group Elvi mengungkapkan, produksi CPO pada Januari 2018 sebanyak 14.455 ton dan mengalami kenaikan menjadi 16.131 ton pada Januari 2019. Kenaikan volume produksi CPO otomatis mengerek laba perseroan.
Pada Januari 2018, MGRO masih mencatatkan kerugian dan berhasil membukukan laba pada Januari 2019. Dia berharap kondisi positif ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun.
"Secara laba bersih terdapat kenaikan, Januari 2018 rugi Rp670 juta, dan pada Januari 2019 berhasil membukukan laba senilai Rp9,67 miliar," ungkapnya kepada Bisnis.com, Rabu (20/2/2019).
Mahkota Group memproyeksikan penjualan pada tahun ini berpotensi mencapai Rp5 triliun atau meningkat 2,5 kali dari target tahun lalu dengan melakukan penghiliran.
Adapun, target pendapatan emiten asal Tanah Deli pada 2018 senilai Rp2 triliun. Target yang spektakuler tersebut itu, dipasang sejalan dengan rampungnya pabrik baru refinery pada Juni 2019.
Elvi mengatakan, kontribusi pabrik refinery terhadap penjualan bakal dimulai pada Juli 2019. Pabrik baru ini, bakal menghasilkan produk turunan CPO seperti olein atau minyak goreng dan sterin, sebagai bahan baku margarin atau oleochemical.
Menurutnya, untuk memperoleh laba yang lebih tinggi, perseroan harus menciptakan produk dengan nilai tambah. Pada 2018, target laba emiten berkode saham MGRO senilai Rp50 miliar dan target pada 2019 senilai Rp123 miliar.