Bisnis.com, JAKARTA – Emiten penjualan dan jasa otomotif terintegrasi PT Indomobil Sukses International Tbk. diyakini akan membukukan kenaikan pendapatan signifikan pada tahun ini, menyusul rencana divestasi perseroan pada produsen ban PT Multistrada Arah Sarana Tbk. (MASA).
Berdasarkan laporan Mirae Asset Sekuritas setelah melakukan pertemuan dengan direksi Indomobil Sukses International, entitas menyebut ada beberapa hal lagi yang akan mengerek kinerja emiten dengan sandi IMAS tersebut.
Analis Mirae Asset Sekuritas Taye Shim menyampaikan, kinerja IMAS pada 2019 akan dikerek oleh peluncuran New Livina, pertumbuhan bisnis logistik perseroan, sekaligus pembangunan beberapa stasiun pengisian bahan bakar minyak.
“Berdasarkan proyeksi konservatif kami, pendapatan IMAS dari penjualan New Livina, bisnis logistik, dan stasiun pengisian bahan bakar, IMS akan membukukan tambahan pendapatan sebesar Rp5,2 triliun. Dari divestasi saham MASA, IMAS akan mendpatkan Rp807 miliar,” ungkap Taye dalam risetnya, Selasa (19/2/2019).
Taye menyampaikan New Livina akan mulai delivery pada Maret 2019, di mana IMAS menargetkan penjualannya mencapai 24.000 unit pada tahun ini. Secara merinci, IMAS mengejar penjulan 2.000 unit per bulan selama Maret—Agustus, dan 3.000 unit per bulan selama empat bulan sisanya.
Dengan skenario konservatif yaitu penjualan sebesar 60%, maka IMAS akan membukukan pendapatan dari penjualan New Livina sebesar Rp3,23 triliun sepanjang tahun ini.
Baca Juga
Sementara itu, berdasarkan perjanjian akuisisi Michelin pada MASA, IMAS akan menjual kepemilikan sahamnya sebesar 19,5% sehingga berpotensi meraup Rp807 miliar pada kuartal I/2019. Dana ini akan digunakan perseroan untuk ekspansi stasiun pengisian bahan bakar.
Di bisnis logistik, per Januari 2019 entitas anak IMAS yaitu PT Indomobil Multi Jasa Tbk. telah memiliki 3.200 armada truk, jauh meningkat dibandingkan dengan yang dimiliki perseroan pada semester I/2018 yang sebesar 1.470 unit.
Jika beroperasi pada utilisasi penuh, perseroan akan memeroleh pendapatan Rp40,9 juta per blan dengan marhin 32%. Sampai akhir tahun, IMJS membidik jumlah armada dapat mencapai 7.000 unit. Lini logistik ini akan menyumbangkan pendapatan hingga Rp738,8 miliar.