Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

31 Emiten Ini Berhasil Gaet Karyawannya Jadi Investor Saham, BBRI Agresif

Bursa Efek Indonesia mencatat ada 31 perusahaan tercatat yang sudah menjalankan sekolah pasar modal internal untuk mendorong karyawannya menjadi investor saham. Kerja sama perusahaan tercatat ini akan turut mendukung percepatan pendalaman pasar modal Indonesia.
Karyawan melintas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat papan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Rabu (23/1/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Bursa Efek Indonesia mencatat ada 31 perusahaan tercatat yang sudah menjalankan sekolah pasar modal internal untuk mendorong karyawannya menjadi investor saham. Kerja sama perusahaan tercatat ini akan turut mendukung percepatan pendalaman pasar modal Indonesia.

Hasan Fawzi, Direktur Pengembanga Bursa Efek Indonesia, mengatakan bahwa di kalangan perusahaan tercatat kini berkembang kesadaran yang makin tinggi untuk mendorong karyawannya menjadi investor saham, terutama menjadi pemilik saham perusahaan tercatat yang bersangkutan.

Tahun lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) berhasil tampil sebagai yang terdepan dalam hal menjaring investor baru pasar modal dari kalangan karyawannya. BBRI menyelenggarakan sekolah pasar modal internal dan berhasil mendaftarkan 50.000 karyawannya menjadi investor baru.

“Tahun ini kami dengar dari manajemen [Bank BRI] akan terus lanjutkan secara intensif dan ditargetkan akan ada tambahan 60.000 investor lagi. Tujuan kita bukan hanya untuk menambah jumlah investor, tetapi menyebarkan kesadaran investor untuk investasi,” katanya, Jumat (8/2/2019).

Hasan mengatakan BBRI bukan satu-satunya emiten yang berinisiatif mengajak karyawannya. BEI mencatat ada 30 perusahaan lainnya yang juga melakukan hal serupa. Sebanyak 11 di antaranya merupakan perusahaan tercatat perbankan.

Hasan mengatakan semangat perusahaan tercatat perbankan ini tidak terlepas dari upaya pemenuhan kewajiban yang tertuang dalam POJK 45/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola Dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum.

Dalam ketentuan Pasal 17 POJK tersebut, OJK mewajibkan bank yang berstatus perseroan terbuka untuk memberikan remunerasi yang bersifat variable dalam bentuk saham atau instrumen yang berbasis saham yang diterbitkan bank yang bersangkutan sebesar persentase tertentu dari remunerasi yang bersifat variabel.

Aturan ini hanya bisa dipenuhi bila karyawan bank yang bersangkutan sudah memiliki single investor identification (SID) atau sudah tercatat sebagai investor pasar saham. Kenteuan ini mulai berlaku pada 1 Januari 2016 bagi bank asing, bank BUKU 3 dan BUKU 4. Sedangkan untuk bank BUKU 1 dan BUKU 2 yang bukan merupan bank asing mulai berlaku pada 1 Januari 2017.

Sementara itu, ketentuan sanksi akan mulai diberlakukan tahun ini, yakni 1 Januari 2019 bagi bank asing, serta bank BUKU 3 dan BUKU 4. Sementara itu, bagi bank BUKU 1 dan BUKU 2 yang bukan bank asing akan mulai dikenakan sanksi pada 1 Januari 2020.

Hasan mengatakan, BEI memanfaatkan aturan ini sebagai salah satu strategi untuk menjaring semakin banyak investor baru tahun ini. Saat ini, jumlah SID saham sudah mencapai 880.000 SID. BEI targetkan pada akhir semester pertama tahun ini, jumlahnya sudah mencapai 1 juta SID.

Berikut ini daftar 31 perusahaan tercatat yang telah menjalankan program sekolah pasar modal untuk menjaring investor baru pasar modal dari kalangan karyawannya :

1. PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk.

2. PT Astra International Tbk.

3. PT Adi Sarana Armada Tbk.

4. PT Bank MNC International Tbk.

5. PT Bussan Auto Finance

6. PT Bank Bukopin Tbk.

7. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

8. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

9. PT Bank Jtrust Indonesia Tbk.

10. PT BPD DKI Jakarta (Bank DKI)

11. PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk.

12. PT Bank BRIsyariah Tbk.

13. PT Bank Sinarmas Tbk.

14. PT Bank Tabungan Pensiun Nasional Syariah Tbk.

15. PT Clipan Finance Indonesia Tbk.

16. PT Gudang Garam Tbk.

17. PT Gajah Tunggal Tbk.

18. PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk.

19. PT Buyung Poetra Sembada Tbk.

20. PT Hotel Mandarin Regency Tbk.

21. PT Intraco Penta Tbk.

22. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk.

23. PT Panorama Sentrawisata Tbk.

24. PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk.

25. PT PP (Persero) Tbk.

26. PT Silo Maritime Perdana Tbk.

27. PT Mandom Indonesia Tbk.

28. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

29. PT Sarana Menara Nusantara Tbk.

30. PT Wijaya Karya Tbk.

31. PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper