Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indosat (ISAT) Tawarkan Surat Utang Senilai Rp2 Triliun

Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. menawarkan obligasi dan sukuk ijarah senilai total Rp 2 triliun untuk membiayai belanja modal tahun ini.
Karyawan melayani pelanggan di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (2/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Karyawan melayani pelanggan di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (2/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk. menawarkan obligasi dan sukuk ijarah senilai total Rp 2 triliun untuk membiayai belanja modal tahun ini.

Emiten berkode saham ISAT tersebut menawarkan Obligasi Berkelanjutan III INDOSAT Tahap I/2019 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III Indosat Tahap I/2019 dengan target total dana sebanyak-banyaknya Rp10 triliun, dengan perincian target total dana dari penawaran obligasi senilai Rp7 triliun dan sukuk ijarah senilai Rp3 triliun.

Pada tahap pertama ini, perseroan menawarkan obligasi senilai Rp1,5 triliun dan sukuk ijarah senilai Rp500 miliar. Keduanya pun telah mendapatkan peringkat AAA dengan outlook stabil dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Kedua surat utang tersebut ditawarkan dalam 5 seri, yakni Seri A dengan tenor 370 hari dan tingkat bunga 7,25%—8,25% per tahun, Seri B tenor 3 tahun dan tingkat bunga 8,50%—9,50% per tahun, Seri C tenor 5 tahun dan tingkat bunga sebesar 8,75%—9,75% per tahun, Seri D dengan tenor 7 tahun dan tingkat bunga 9,25%—10,25% per tahun, dan seri E dengan tenor 10 tahun dan tingkat bunga 9,50%—10,50%.

Perseroan menetapkan periode 24 Januari—6 Februari sebagai masa bookbuilding. Selanjutnya masa penawaran umum dijadwalkan pada 21—25 Februari 2019.

Adapun, rencana emisi tersebut merupakan bagian dari rencana jangka panjang keuangan perseroan dala memenuhi kebutuhan pendanaan belanja investasi.

Presiden Direktur Indosat Chris Kanter menyampaikan, prospek industri telekomunikasi ke depannya masih cerah. Untuk itu, perseroan akan semakin mendorong ekspansi infrastruktur jaringannya. “Dana ini dialokasikan untuk capex. Dan sebagian besar capex akan dialokasikan untuk pembelian BTS [Base Transceiver Station] 4G,” ujarnya di Jakarta, Kamis (24/1/2019).

Per September 2018, perseroan tercatat telah memiliki total 67.002 BTS, dengan komposisi 11.636 BTS 4G, 33.239 BTS 3G, dan 22.127 BTS 2G.

Selain untuk mendanai belanja BTS 4G, sisa dana capex pada tahun ini juga akan digunakan perseroan untuk mendanai belanja pengembangan jaringan lainnya seperti jaringan core, IoT (Internet of Things), dan fiber optik.

Adapun penjamin pelaksana emisi untuk penerbitan obligasi dan sukuk ijarah milik Indosat Ooredoo ini adalah PT BCA Sekuritas, PT CGS CIMB Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, PT Indo Premier Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Sementara itu, wali amanat dipercayakan kepada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper