Bisnis.com, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Harum Energy Tbk. menyetujui aksi korporasi perseroan untuk melakukan pembelian kembali saham emiten produsen tambang tersebut alias buyback.
Direktur Utama Harum Energy Ray Antonio Gunara menyampaikan perseroan akan segera merealisasikan program buyback guna memperbaiki harga saham di pasar yang dinilai undervalued.
“Sesuai aturannya, maksimum hanya 10% saham yang bisa kami beli kembali untuk disimpan di saham treasury. Menurut kami, harga saham sudah terlalu rendah [sehingga perlu distimulus melalui buyback],” ungkapnya di Jakarta, Jumat (18/1/2019).
Selain untuk menurunkan jumlah saham beredar di publik dan meningkatkan harga, aksi korporasi ini diharapkan dapat mendorong likuiditas perdagangan emiten dengan kode saham HRUM tersebut.
“Dengan begitu akan menaikkan earning per share (EPS)perseroan,” lanjut Ray.
Sebagaimana diketahui, pada akhir tahun lalu, HRUM mengumumkan rencana untuk melakukan buyback dengan menyerap kembali sebanyak-banyaknya 133,38 juta saham perseroan atau 4,93% dari modal disetor perusahaan.
Berdasarkan prospektus ringkas yang dipublikasikan perseroan, eksekusi saham buyback tersebut akan dilaksanakan bertahap selama 18 bulan setelah memegang persetujuan dari RUPSLB. HRUM sebelumnya menggenggam saham treasury dari aksi buyback sebesar 5,07%.
Oleh karena itu, jika buyback ini teralisasi, maka HRUM akan mengeksekusi sahamnya sebesar total 10% atau mencapai batas maksimal untuk pembelian kembali saham. Perseroan menyiapkan dana sebanyak-banyaknya Rp236,52 miliar untuk aksi korporasi ini.